Kamis, 15 Agustus 2013

Putaran Zaman (Part 8: Back to Campus)

Hidup itu tidak selalu diliputi sesuatu yang tidak menyenangkan, adakalanya kita juga bisa mendapatkan hal yang menyenangkan. Contohnya seperti yang kualami sekarang. Pilihan jaka masuk sekolah khusus wanita jelas membuatku kecewa, namun perasaanku seakan terobati ketika mendengar kabar bahwa ferdi adikku yang mau masuk kuliah, ternyata diterima di Universitas Negri favorit di Negara ini dan di jurusan teknik pula dan yang lebih menyenangkan lagi, dia sekota denganku. Dia diterima di jurusan Teknik Kimia, meski biaya di kampus itu relatif mahal, namun aku tidak khawatir malah akan kujadikan motivasi semakin giat bekerja agar bisa membantu biaya studinya. Selain itu masih banyak peluang beasiswa yang menggiurkan dari perusahaan perusahaan terkemuka.



Dikampus itu banyak tawaran beasiswa dari perusahaan perusahaan besar untuk mahasiswa berprestasi. dari yang cuma beasiswa uang semester sampai dengan jaminan karir dari perusahaan yang menyediakan beasiswa. Ferdi adalah mahasiswa yang cerdas, di semester awal perkuliahan dia mendapatkan IPK yang terbaik seangkatannya. Banyak tawaran beasiswa dari berbagai perusahaan. kalau dulu pada jamanku banyak didominasi dari Produsen rokok. Namun sejak kampanye anti rokok global dan trend feminisasi global, dominasi bergeser ke perusahaan produsen kosmetik atau produk perawatan tubuh. Tawaran yang paling menggiurkan yang diterima angga adalah dari Unilever. Mereka menawarkan selain biaya kuliah, ada juga asuransi kesehatan, biaya bulanan dan tawaran karir di perusahaan itu selepas kuliah, dengan kata lain ikatan dinas.



Ferdi dengan mantap mengajukan aplikasi untuk permohonan beasiswa pada perusahaan itu. Setelah melewati tes administrasi dan wawancara ferdi dinyatakan layak mendapatkan beasiswa dengan menyingkirkan 150 kompetitor. Sebelum beasiswa diterima ferdi diharuskan menandatangani kontrak dengan Unilever. Aku pikir mungkin itu kontrak formalitas tentang ketentuan beasisawa yang diterima dan aku yakin ferdi cukup cerdas untuk mempelajari kontrak itu. Setelah menunggu sebulan dana beasiswa pun cair dengan sesuai jumlah yang ditetapkan.

Suatu hari ferdi mendapatkan kiriman dari Unilever yang berupa produk produk kecantikan dan perawatan tubuh. Selain itu ada juga voucher gratis perawatan salon dan spa, namun yang membuat aku dan ferdi kaget adalah dalam paket tersebut terdapat satu stel pakaian wanita mirip pakaian SPG atau pramugari dan dua buah gaun pesta formal. Aku pikir mungkin ini hadiah dari perusahaan yang dikirim untuk penerima beasiswa dan berhubung perusahaannya membuat produk kecantikan untuk wanita, maka hadiahnya juga sesuai produk produknya.



Namun perkiraanku meleset ketika dua orang wanita cantik memakai pakaian kantoran mendatangi kosku dan yang juga kosnya ferdi. Kutanyakan maksud dan tujuan mereka medatangi tempat kami. Mereka memperkenalkan diri sebagai perwakilan dari Unilever. Mereka mengajak ferdi ke salon untuk di make over karena sesuai kontrak beasiswa, penerima beasiswa merangkap sebagai brand ambassador produk kecantikan dari perusahaan. Aku meminta dispensasi agar untuk syarat sebagai brand ambasador dihilangkan. Namun sesuai syarat kontrak, penerima beasiswa harus mematuhi sesuai peraturan kalau melanggar akan dianggap menyalahi kontrak, sehingga kontrak akan dibatalkan dengan kompensasi pembatalan kontrak sebesar 250 juta rupiah dibebankan kepada penerima beasiswa. Mendengar penjelasan kedua wanita itu aku merasa bumi mendadak berputar terbalik. Aku ditenangkan ferdi, dia menyatakan akan menyanggupi semua syarat kontrak.



Ferdi kemudian mengikuti ajakan kedua wanita itu ke salon yang telah ditunjuk. Di salon tersebut rambut ferdi ditreatment dengan suplemen agar cepat panjang dan lebat. Semua bulu bulu di tubuh, tangan dan kaki dihilangkan dengan laser kemudian diberi krim agar tidak tumbuh kembali. Alisnya dibentuk, bulu mata ditreatment agar panjang permanen, suntik vitamin c agar mencerahkan kulit dan lain lain. Sepulangnya dari salon ferdi diberi suplemen agar kulitnya halus dan rambutnya cepat panjang. Selain itu ferdi juga diberi voucher untuk belanja di butik butik yang ditunjuk karena mulai sekarang dia harus tampil sebagai wanita saat kuliah karena dia sebagai brand ambassador produk kecantikan wanita.



Waktu pun cepat berlalu, semenjak ferdi rutin mengkonsumsi suplemen yang diberikan salon perubahan fisik ferdi semakin kelihatan, dalam 3 bulan rambutnya sudah sepanjang punggung, suaranya semakin mengecil, tubuhnya semakin ramping dan pinggulnya membesar. Dan jika kuperhatikan secara seksama dadanya menonjol areolanya membesar seperti anak perempuan usia 15 tahunan. Sebelumnya setelah mandi ferdi cuma menutupi bagian pinggul kebawah, namun setelah dadanya membesar dia memakai handuknya menutupi dadnya karena merasa malu jika kulihat. Sekarang ferdi nyaris setiap saat memakai pakaian wanita dimanapun dia berada entah di kampus, ke tempat umum atau di kos. Dia merasa sudah tidak pantas berpenampilan laki laki.



Setelah perubahan drastis ini, entah karena faktor luar ataupun dari dirinya sendiri, ferdi merasa kehilangan kepercayaan dirinya sebagai laki laki. Dia jadi lebih sering nimbrung sama teman teman wanitanya, lebih rajin datang ke salon, lebih suka ngobrol fashion, semakin suka dandan. Lama kelamaan dia nyaris seperti wanita tulen, berkat dukungan voucher dari salon dan butik dari Unilever dia semakin leluasa meningkatkan kecantikannya. Dengan dukungan postur dan bentuk tubuh yang mendukung, ferdi sering diajak untuk memeragakan berbagai pakaian wanita karya desainer desainer kondang di ibukota.



Suatu ketika aku menemukan surat pernyataan dari seorang psikiater yang menyatakan bahwa ferdi secara psikologis lebih layak menjadi perempuan, surat ini sebagai prasyarat pengajuan pergantian identitas gender di KTP , sontak aku kaget dan langsung saja mendatangi ferdi untuk mengetahui apa maksudnya mengajukan pergantian gender, awalnya ferdi berusaha menghindar dari pertanyaan pertanyaanku, namun
setelah terus kudesak dia akhirnya mengakui kalau dia mengajukan pergantian gender karena mau mengikuti
kontes Putri Daerah yang akan segera dihelat akhir tahun ini, dan syaratnya harus berkelamin perempuan
yang dibuktikan dengan data diri sesuai KTP, transgender diperkenankan ikut asal sudah terdaftar sebagai perempuan di identitas yang sah.
"jaman sekarang sudah bukan saatnya memperdebatkan jenis kelamin kak, pria wanita itu sama saja"
ferdi mengakhiri pembicaraan kami.


2 komentar:

Akhir Zaman mengatakan...

Bertobatlah dari dosa crossdresser!!!
Islam
Di dalam etika Islam, seorang laki-laki menggunakan pakaian wanita atau sebaliknya seorang wanita menggunakan pakaian laki-laki adalah perkara yang dilarang. Hal ini berdasarkan kutipan:

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الرجل يلبس لبسة المرأة والمرأة تلبس لبسة الرجل "Rasulullah SAW melaknat lelaki yang berpakaian wanita dan wanita yang berpakaian laki-laki". (HR. Abu Daud, An-Nasai, Ahmad, dan Ibnu Hibban Diriwayatkan dari Abu Hurairah)[1]
Sebagaimana yang telah diketahui secara umum, aurat yang harus ditutup oleh laki-laki berbeda dengan dan wanita yang harus mengenakan pakaian yang menutup aurat secara sempurna.[2] Larangan menyerupai lawan jenis ini tidak terbatas pada pakaiannya saja namun mencakup sikap, gaya bicara dan jalannya.[3]

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم التمشبهين من الرجال بالنساء والتشبهات من النساء بالرجال "Allah melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari, Diriwayatkan dari Ibnu Abbas).
Tujuan pelarangan tersebut adalah sebagai penjagaan fitrah, kehormatan (muruah), dan sebagai bentuk hikmah.

Yahudi
Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, Allahmu.
—Ulangan 22:5
Source : Wikipedia

Akhir Zaman mengatakan...

Bertobatlah dari dosa crossdresser!!!
Islam
Di dalam etika Islam, seorang laki-laki menggunakan pakaian wanita atau sebaliknya seorang wanita menggunakan pakaian laki-laki adalah perkara yang dilarang. Hal ini berdasarkan kutipan:

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الرجل يلبس لبسة المرأة والمرأة تلبس لبسة الرجل "Rasulullah SAW melaknat lelaki yang berpakaian wanita dan wanita yang berpakaian laki-laki". (HR. Abu Daud, An-Nasai, Ahmad, dan Ibnu Hibban Diriwayatkan dari Abu Hurairah)[1]
Sebagaimana yang telah diketahui secara umum, aurat yang harus ditutup oleh laki-laki berbeda dengan dan wanita yang harus mengenakan pakaian yang menutup aurat secara sempurna.[2] Larangan menyerupai lawan jenis ini tidak terbatas pada pakaiannya saja namun mencakup sikap, gaya bicara dan jalannya.[3]

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم التمشبهين من الرجال بالنساء والتشبهات من النساء بالرجال "Allah melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari, Diriwayatkan dari Ibnu Abbas).
Tujuan pelarangan tersebut adalah sebagai penjagaan fitrah, kehormatan (muruah), dan sebagai bentuk hikmah.

Yahudi
Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, Allahmu.
—Ulangan 22:5
Source : Wikipedia

Posting Komentar