Kamis, 15 Agustus 2013

Putaran Zaman (Part 5: Role Model)


Hari ini adalah hari kedua lebaran, sejak pagi suasana rumah sangat sibuk, keluargaku sedang bersiap siap untuk berangkat silaturahmi ke rumah pakde harjo, Pakde harjo adalah kakak dari Ibu, maka sudah adatnya lah yang lebih muda mendatangi yang lebih tua, berhubung pakde harjo beda kota makanya kami harus berangkat pagi pagi. Bangun pagi saat liburan adalah hal yang berat bagiku, karena kebiasaan melampiaskan rasa capek setelah lama bekerja.

Angga lebih duluan bangun, dia langsung mandi kemudian menyiapkan baju dan dandan sebelum berangkat, jaka juga tidak ketinggalan, dia sedang sibuk mencoba berbagai macam model kreasi jilbab, dia tak mau kalah dengan angga. Sedangkan aku dan ferdi santai santai saja karena kami berpenampilan pria saat pergi ke rumah pakde. Akhirnya angga memakai kaftan warna biru muda dan jilbab putih, sedangkan jaka memakai longdress dusty pink yang dipadukan dengan blazer lengan ¾ warna krem dan jilbab pink.
Tak lama kemudian kami sekeluarga berangkat. Sekitar 2 jam perjalanan harus kami tempuh untuk mencapai rumah pakde, perjalanan ini tidak terasa karena kami melewati area persawahan dan pegunungan yang bagus pemandangannya. Daerah kota pakde termasuk daerah pegunungan, jadi udaranya lebih segar daripada kota kami yang dekat dengan pesisir pantai.

Sesampainya di rumah pakde kami disambut oleh ardi, oki dan mbak yeni di depan rumah. Lalu kami bersalaman. Sesampainya didalam baru kami bertemu pakde dan bude. Pakde kaget melihat angga dan jaka berpenampilan perempuan, dia langsung menegur ibuku yang dianggap membiarkan kelakuan jaka dan angga, Namun Ibuku menaggapinya santai. Menurutnya selama mereka berprestasi dan bias membuat bangga orang tua, Ibu menghormati pilihan yang diambil mereka. Pakde orangnya berkarakter keras, maklum dia pensiunan TNI, dia tak mau jaka dan angga nantinya seperti mbak yeni.



Mbak yeni adalah anak tertua pakde harjo dulunya bernama yanuar, tapi baru baru ini dia merubah identitas gendernya menjadi perempuan meski dia sama sekali tidak melakukan operasi transisi gender.
Dia merubah gendernya dikarenakan tuntutan pekerjaan, dia bekerja sebagai Guru kontrak di sebuah SMK Negri khusus wanita, dimana mengharuskan Gurunya juga semua wanita. Pihak Kepala sekolah memperbolehkan Mbak yeni mengajar, asal berpenampilan wanita tanpa harus jadi transgender, Namun  ketika setelah pengabdian selama 3 tahun, mbak yeni akan diangkat sebagai PNS. Mbak yeni harus menetapkan gender yang pasti sesuai KTP untuk dicantumkan pada SK pengangkatan. Karena mbak yeni mengajar di Sekolah Khusus wanita maka dia harus memilih gender wanita.  Maka mau tidak mau mbak yeni merubah identitasnya di KTP sebagai wanita, kebetulan mulai tahun ini proses perubahannya dipermudah oleh pemerintah.


Sejak itu pakde harjo mewanti wanti anak anaknya untuk tidak ikut ikutan dan lebih berhati hati memilih pekerjaan. Aku mendukung sikap pakde, maka tak heran aku sering sharing dengan pakde untuk masalah adik adikku ini. Meski pakde harjo orangnya keras, tapi dia tidak sampai hato memarahi mbak yeni, karena sejak kecil mbak yeni orangnya penurut, tidak neko neko, suka membantu Bude di rumah terutama di dapur. Meski tidak tersentuh operasi, mbak yeni orangnya cantik alami, sama halnya dengan angga dan aji, mungkin ini keturunan dari keluarga ibuku yang memang rata rata cantik cantik.



Siangnya kami makan siang bersama, mbak yeni menghidangkan opor ayam dan ketupat, meski sedang di dapur mbak yeni masih menyempatkan untuk tampil chic, dengan paduan blouse chiffon dan rok jeans selutut, rambutnya yang panjang terurai sepinggang menambah kecantikannya. Nyaris seperti wanita sempurna. Muncul rasa aneh ketika melihat mbak yeni, ini bukan perasaan jatuh hati tapi aku membayangkan bagaimana perasaannya ketika menjalani proses sebagai wanita, mungkin dikarenakan aku sudah dekat dengan mbak yeni sejak kecil, dia adalah panutanku. Dia bisa menjadi kakak yang teladan, selalu mengalah kepada adik adiknya, berbakti kepada orang tua, ikut membiayai adik adiknya kuliah dan lain lain, aku jadi merasa aneh ketika sosok panutanku bisa melakukan hal yang paling kubenci.

1 komentar:

Akhir Zaman mengatakan...

Bertobatlah dari dosa crossdresser!!!
Islam
Di dalam etika Islam, seorang laki-laki menggunakan pakaian wanita atau sebaliknya seorang wanita menggunakan pakaian laki-laki adalah perkara yang dilarang. Hal ini berdasarkan kutipan:

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الرجل يلبس لبسة المرأة والمرأة تلبس لبسة الرجل "Rasulullah SAW melaknat lelaki yang berpakaian wanita dan wanita yang berpakaian laki-laki". (HR. Abu Daud, An-Nasai, Ahmad, dan Ibnu Hibban Diriwayatkan dari Abu Hurairah)[1]
Sebagaimana yang telah diketahui secara umum, aurat yang harus ditutup oleh laki-laki berbeda dengan dan wanita yang harus mengenakan pakaian yang menutup aurat secara sempurna.[2] Larangan menyerupai lawan jenis ini tidak terbatas pada pakaiannya saja namun mencakup sikap, gaya bicara dan jalannya.[3]

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم التمشبهين من الرجال بالنساء والتشبهات من النساء بالرجال "Allah melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari, Diriwayatkan dari Ibnu Abbas).
Tujuan pelarangan tersebut adalah sebagai penjagaan fitrah, kehormatan (muruah), dan sebagai bentuk hikmah.

Yahudi
Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, Allahmu.
—Ulangan 22:5
Source : Wikipedia

Posting Komentar