Rabu, 02 Oktober 2013

Putaran Zaman (Part 10: Challenge! )

Pagi itu kukemasi sebagian besar pakaian pakaianku dan dokumen dokumen yang kubutuhkan.
Hari ini adalah hari keberangkatanku ke kalimantan untuk dinas kantor selama beberapa bulan
kedepan. Kubangunkan ferdi untuk pamit dan berpesan agar bisa jaga diri selama aku masih dinas
di kalimantan. Dia dengan malasnya beranjak dari tempat tidurnya, memakai kimononya untuk
melapisi lingerienya karena dia sedang tidak memakai bra dan mau mengantarku sampai ke depan
pintu kontrakan.



Tak lama aku sudah sampai di kantor, hari ini semua karyawan memakai pakaian formal karena
akan ada kedatangan tamu dari kantor pusat. Sudah seperti biasanya mereka beradu kecantikan
dan pamer gaun terbaik mereka. Duh seperti mau acara nikahan aja pikirku. Aku sempatkan
ikut acara sebentar dan pamit sama General Manajer dari kantor pusat yaitu Nyonya Grace.
Suatu kesempatan yang tak kusia siakan bisa bertemu beliau, Nyonya Grace masuk dalam
jajaran 100 Transgender paling berpengaruh menurut majalah Times. Dia masih sangat cantik
meski sudah berusia 50 tahun, dia mengandalkan jajaran dokter kecantikan pribadi yang
setiap seminggu sekali melakukan perawatan khusus untuk menjaga kecantikannya.



Jam 3 adalah jam keberangkatanku, sejam sebelumnya aku sudah sampai di boarding pass.
dengan diantar deni yang ikut membawakan barang barangku. Syukurlah hari ini keberangkatan
tidak delay jadi aku bisa langsung berangkat menuju Kalimantan, ke kota samarinda tepatnya.

Satu setengah jam kemudian sampai sudah di Bandara Temindung. Para pramugari mempersilahkan
para penumpang untuk turun, aku dibangunkan salah satu pramugari karena masih terlelap saat
semua orang sudah pada turun. Meski aku tahu pramugari yang membangunkanku tadi adalah
Laki laki tapi aku kagum karena dia bisa selembut dan seluwes pramugari perempuan pada umumnya.
meski suaranya masih terdengar jelas agak ngebass. Sekarang banyak Maskapai penerbangan
merekrut pramugari laki laki karena tugasnya dinilai berat dan membutuhkan stamina yang lebih.
terutama untuk penerbangan jarak jauh, Mereka dilatih bersikap lembut, dibentuk kepribadiannya
menjadi sangat feminin agar bisa melayani penumpang dengan baik.



Di balikpapan aku tinggal di homestay yang kupilih sendiri. Aku pilih yang dekat dengan pusat kota
dan yang suasananya bersahabat. Banyak ekspatriat yang juga menginap di homestay ini.
terutama yang bekerja di bidang migas dan batu bara. Tak butuh waktu lama untuk mengenal
banyak orang disini, yang paling akrab adalah sama Nancy dan Diah. Mungkin karena kami
sama sama berasal dari daerah yang sama. Kamar mereka di samping dan di depan kamarku.
Mereka bekerja sebagai sales engineer peralatan pertambangan dan sedang mengejar proyek
disini.

Minggu pertama aku langsung menjelajahi beberapa tempat di area pertambangan dengan ditemani
Pak Eman, sopir sewaanku, sasaranku adalah para kontraktor pertambangan, namun kebanyakan
aku mendapat respon negatif dari mereka. Aku sering bersamaan dengan para marketing perusahaan
perusahaan alat berat untuk follow up calon client. Marketing marketing yang tampil cantik saja
yang dipedulikan, yang laki laki diabaikan padahal belum tentu produk kami lebih jelek mutunya.



Aku sampai di homestay sering larut malam, maklum karena jarak disini jauh jauh. Untungnya
ada banyak teman buat sharing. Tiap minggu sering kumpul kumpul di dekat kolam renang
sampil pesta barbeque dan berenang. Aku selalu menantikan hari minggu disini.

Minggu ini seperti biasa akan ada kumpul kumpul di kolam renang, seperti biasa aku ke kamar
ganti untuk ganti pakaian buat renang, namun ada yang membuat jantungku nyaris copot
aku mendapati diah dan nancy ganti di kamar ganti laki laki. Dengan santainya mereka
menenangkanku dan menjelaskan jati diri mereka sebenarnya.



Nancy dan diah sebenarnya adalah laki laki. Mereka berpenampilan wanita karena tuntutan
pekerjaan. Mereka menyikapi kondisi pekerjaan mereka yang harus berhadapan dengan
orang proyek, dimana penampilan yang cantik bisa sangat menentukan, karena mayoritas
orang proyek adalah laki laki yang macho dan banyak yang stress karena kerasnya
pekerjaan mereka, sehingga melihat wanita cantik bagaikan menemukan oase ditengah
gurun.




Nancy lulusan Teknik mesin dan diah lulusan teknik elektro. Awalnya mereka tampil sebagai
pria dalam menjalani pekerjaan, namun karena tuntutan target dan keadaan lapangan.
mereka melakukan apapun untuk memenuhi target, salah satunya adalah berpenampilan
selayaknya wanita. Mereka tampil secantik mungkin, rajin ke salon untuk mendukung penampilan
bahkan melakukan pembesaran payudara dan pinggul agar semakin tampak seksi dan menarik.
mereka juga melakukan cangkok rambut agar lebat dan panjang.

Nancy termasuk gila gilaan dalam berpenampilan, payudaranya berukuran cup D hasil implant.
Pinggulnya juga diperbesar, rambutnya panjang terurai sampai ke pinggang, dia sering memakai
rok mini 15cm diatas lutut dan high heel 17cm. Sedangkan Diah melakukan cara yang lebih
normal dia mengandalkan terapi hormon, agar payudara dan pinggulnya tumbuh alami.
Dalam berpenampilan dia juga lebih sopan dan sangat feminin. Dengan cara ini mereka
sukses memenuhi target penjualan dan banyak mendapat bonus.

Nancy dan diah adalah profil marketing yang sukses dan berdedikasi. aku banyak belajar dari mereka,
karena sudah tahu kita sesama laki laki meski mereka berpenampilan wanita. Aku jadi
sering nimbrung di kamar nancy, aku jadi sering melihat nancy memadu padankan pakaian,
memakai make up dan ketika diah belajar hal kewanitaan pada nancy. Kita seperti menjadi sahabat
karib.

Suatu pagi nancy mendatangiku dan bertanya
"maukah kamu menjadi super marketing?"
"ya jelas mau" balasku
"yuk ikut aku ke kamar" jawab nancy sambil menarik tanganku
 tanpa banyak berkata aku mengikutinya masuk ke kamar.
Di kamar sudah ada diah, aku dsuruh duduk di kursi depan kaca
"pokoknya jangan protes ya, dan nurut aja" kata nancy
"ii iya" jawabku agak ragu

langsung dengan sigap nanci mengoleskan foundation ke seluruh mukaku, disusul
dengan polesan bedak tabur, menata alisku dan menggambarnya, memasang bulu mata palsu
eyeshadow, blush on dan lipstik warna merah ditambah dengan lipgloss
terakhir dipasangkan wig model poni sperti artis korea.
Ketika kulihat mukaku di kaca, aku tidak kaget karena sudah pernah di make over sebelumnya.
tapi kali ini menurutku lebih cantik dari yang dulu.
Tanpa disuruh aku langsung memilih pakaian milik diah yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Aku memilih minidress warna pink muda, yang kukombinasikan dengan blazer warna putih.



"ayo lanjut next step" kata diah sambil mengajakku keluar,
kemudian kami naik mobil bertiga menuju ke kantor sebuah perusahaan pengolahan gas yang
cukup ternama. Disana kami disambut baik mulai satpam, teknisi sampai supervisor di perusahaan itu
Nancy membuka pembicaraan dengan basa basi, mereka menanggapinya dengan hangat dan
tidak keberatan menyampaikan informasi investasi proyek yang akan dikerjakan beserta kebutuhan
materialnya, nancy dan diah juga diperbolehkan mengcopy banyak data penting disana.
dan pertemuan hari itu banyak diisi oleh candaan, tak jarang si supervisor merangkul nancy dan
nancy membiarkannya, bahkan si supervisor yang meminta nomer handphone nancy.
Dari saat inilah aku tahu apa yang akan kulakukan kedepannya.




Putaran Zaman (Part 9: It Doesn't matter)

Setelah Ferdi mantap memutuskan untuk berganti gender jadi wanita, aku jadi merasa terkucilkan diantara saudara saudaraku. Semua telah menjadi perempuan, hal yang tak pernah kuduga sebelumnya. Meski Angga dan jaka belum sepenuhnya menjadi perempuan. Yah gimana lagi lingkungan lah yang paling berpengaruh terhadap pola pikir rata rata anak adam, apalagi ditengah dunia yang semakin gila ini. Batasan batasan tradisional tentang berbagai hal sudah banyak dilupakan, terutama masalah moral, gender adat, etika dan banyak hal lain




Pergeseran mindset yang paling terasa adalah pandangan tentang gender. Dulu wanita dan pria itu dibedakan dengan batasan yang jelas, namun sekarang semua orang bebas sesukanya memilih apa yang mereka inginkan, mau tampil seperti apa, berperilaku seperti apa, menikah dengan siapa, semua bebas, mendebatkan perbedaan gender atau pilihan gender dianggap kolot dan kuno, bahkan kadang dianggap sebagai ekstrimis. Apalagi didukung oleh undang undang pemerintahan yang disahkan DPR, pembuat undang undang itu hanya tahu uang yang mengalir ke kantong pribadi mereka dari pemilik pemilik modal yang menikmati hasil dari pergeseran pandangan masyarakat ini.

Perpindahan gender semakin mudah, semudah pindah alamat rumah. Mulai tahun ini, calon pemohon KTP baru bebas memasukkan jenis kelamin yang mereka inginkan tanpa mempedulikan kelamin waktu lahir. Meski demikian dalam pernikahan, hanya membolehkan pernikahan antara Pria dan Wanita saja, jadi pasangan sejenis yang mau menikah salah satunya harus berganti keterangan identitas gender di KTP nya. contoh bila ada 2 orang pria mau menikah, salah satunya harus menjadi wanita dan menjalani gender role sebagai selayaknya wanita seperti menjadi seorang istri dan ibu.







Di kota kota besar gender wanita sangat dominan karena pilihan profesi yang lebih variatif dan aman, meski kebanyakan Bos dan owner perusahaan adalah pria. Profesi pria cebderung kurang diminati seperti tentara, pemadam kebakaran, teknisi, engineer, operator industri karena beban kerja berat , terkesan kasar dan Profesi pria kebanyakan ditempatkan diluar pusat keramaian. Pria pria di kota besar semakin susah

ditemui.




Sekolah sekolah khusus wanita semakin banyak dibuka, kadang adapula sekolah umum yang diubah menjadi sekolah wanita karena mengikuti keadaan masyarakat. Para murid laki laki banyak yang mendaftar sebagai perempuan karena Sekolah wanita lebih menjanjikan masuk kampus dengan prospek kerja yang enak menurut mereka. dan ada juga sekolah umumyang menerapkan penyeragaman pakaian seragam murid murid baik laki laki atau perempuan, penyeragamannya semua memakai baju seragam anak perempuan karena pakaian perempuan sudah dianggap umum untuk dipakai semua gender dan terkesan lebih rapi ,bagus modelnya dan bahan yang lebih enak dipakai.






Dari sisi budaya pakaian perempuan lebih banyak mewakili identitas kebangsaan daripada pakaian pria. Contohnya kebaya yang menjadi pakaian nasional kita, kimono pakaian nasional jepang, saree pakaian khas india dan banyak lainnya. Kebaya sudah biasa dipakai siapapun, bahkan hari kartini juga dirayakan oleh anak laki laki juga.






Kalau dulu para orang tua banyal menginginkan anak laki laki karena bisa menjadi tulang punggung dan penerus nama keluarga. Namun sekarang berbeda anak perempuan lebih diinginkan karena lebih rajin, nurut, lebih banyak pilihan profesinya dan lebih menyenangkan sikapnya.


Ketika undang undang perubahan gender yang baru ditetapkan dan disusul undang undang wajib militer bagi pria berusia 18 sampai 35 tahun. Jumlah laki laki yang mengganti gender menjadi perempuan meningkat pesat, padahal awalnya wajib militer dicanangkan untuk mengurangi jumlah arus transgender, dengan mendidik para pria menjadi lebih jantan, namun malah hal sebaliknya yang terjadi karena banyak pria yang takut dengan hal hal militer dan harus melakukan hal hal yang berbahaya di dunia militer.



Tercatat sekitar 38% jumlah transgender dari total jumlah pria di indonesia pada akhir tahun ini. Padahal awal tahun hanya sekitar 15% saja. Jumlah yang cukup signifikan terutama di kota kota besar. Belum lagi jumlah pria yang berpenampilan perempuan tapi masih tercatat sebagai pria di KTP nya. Kalau menurut pengamatanku di Kota tempatku bekerja 70% laki lakinya berpenampilan wanita, entah sudah merubah gendernya atau belum.


Keadaan ini membuat hatiku tidak merasa nyaman di Kota besar. Untungnya sebentar lagi aku akan segera pindah ke Kalimantan untuk dinas dalam rangka ekspansi bisnis perusahaan di bidang pembiayaan alat berat, terutama untuk tambang dan perkebunan. Kurang sebulan lagi pengalaman baru buatku di tanah nun jauh disana akan segera datang.