Jumat, 12 September 2014

Putaran Zaman (Part 26 : Welcome to the Party)




Tak terasa seminggu cepat berlalu, sekarang saatnya bagiku untuk menjalani resepsi kedua dijakarta. 3 hari sebelumnya aku sudah tiba dijakarta untuk mempersiapkan semuaya. Aku serahkan wedding organizer beserta make upnya pada arini, karena dia lebih berpengalaman di bidang acara pernikahan modern di kota besar. Apalagi nanti yang diundang tidak hanya para relasi bisnis, teman atau sejawat saja tapi juga turut mengundang beberapa pejabat yang dekat dengan arya. Acara pernikahanku di jakarta akan diadakan di sebuah ballroom di bilangan jakarta selatan pada sabtu malam. Aku tidak banyak ribet dalam urusan persiapan karena sudah terima beres sama rini, pokoknya tinggal datang saja di acara di make up dan ditata semua oleh para kru.



Perasaanku kali ini tak segugup seperti waktu resepsi pertama, mungkin karena kami sudah resmi menikah dan juga prosesi acaranya tak seribet kayak adat jawa. Kami menggunakan gaya ala barat. Sore itu aku sudah masuk ruang rias untuk didandani, kemudian aku memakia gaun pengantinku yang sudah disiapkan oleh arini, gaun ini benar benar glamor dengan banyak hiasan payet disekujur gaun, kainnya berlapis lapis dengan ekor yang panjangnya mencapai 2 meter, terasa agak berat bagiku namun tetap nyaman dipakai. Yang terakhir aku dipakaiakan veil/ kerudung dengan bahan transparan yang sampai menutup wajahku dan aku kemudia disuruh membawa korsase bunga yang sudah dipersiapkan.



Para bridesmaid juga sudah siap semua dengan dandanan yang tak kalah glamour. Mereka semua memakai gaun dengan model dan warna yang sama, gaun bridesmaid berbahan satin dengan warna pink soft. Ardi  dan oki gembira bisa turut serta menjadi bridesmaid karena kabarnya pakde harjo tidak ikut acara yang dijakarta, meski kali ini saat menjadi bridesmaid mereka tidak bisa memakai hijab seperti biasanya karena acaranya menggunakan prosesi ala eropa. Begitupula dengan angga yang kali ini tidak memakai hijab saat menjadi bridesmaid. Ardi dan oki memakai wig karena mereka belum punya rambut panjang sedangkan angga rambutnya sudah sepanjang pinggang jadi tidak perlu memakai wig.



Acarapun dimulai, para tamu yang diundang sudah lebih dulu datang dan duduk di meja yang sudah dipersiapkan masing masing. Dan kemudian aku dan arya memasuki ruangan resepsi diikuti oleh orang tua kami dan para bridesmaid. Acara selanjutnya aku dan arya menyalakan lilin bersama disebuah kue tart besar lalu arya membuka veil yang menutupi wajahku lalu mencium bibirku yang disaksikan oleh para tamu dan keluarga
“sialan pikirku, ciuman pertamaku ternyata oleh sesama cowo, sama arya lagi”
Arya Cuma senyum senyum saja melihat mukaku yang agak linglung setelah berciuman.





Setelah prosesi itu, semua tamu kembali duduk dan menikmati hidangan makan malam sambil dihibur oleh para penyanyi ibu kota yang memang kami undang untuk meramaikan dan menghormati para tamu yang sudah datang. Setelah makan malam acara dilamjutkan dengan pesta dansa dimana aku dan arya yang memulai berdansa bersama dengan irama musik waltz. Kami berdansa ditengah tengah para tamu, meski sebelum acara resepsi aku sudah diajari berdansa oleh koreografer saat gladi bersih namun aku masih kesulitan apalagi memakai gaun pengantin yang panjang sedangkan saat latihan aku Cuma memakai longdress biasa. Untunglah arya selalu sigap menyeimbangkan kekakuanku jadi acara dansa kami tetap lancar, kami berdansa seperti pangeran dan cinderella di cerita dongeng. Setelah aku dan arya berdansa, giliran para tamu yang berdansa meski jumlahnya tak berimbang antara pria dan wanita karena banyak tamu pria datang ke resepsi dengan memakai gaun sehingga  tak sedikit pasangan yang terpaksa berdansa seperti berdansa sesama wanita karena sama sama memakai gaun, jadi fantasi para tamu untuk berdansa seperti pangeran dan putri kurang terpenuhi.





Acara terakhir adalah acara melempar bunga. Aku dan arya bersama sama memagang bunga dengan berdiri membelakangi para tamu lalu kami lemparkan bunga tersebut. Para tamu wanita dan pria yang memakai gaun wanita yang masih single berebutan mendapatkan bunga tersebut, termasuk disitu ada angga, ferdi, ardi, oki dan mbak yeni, dan ternyata mbak yeni lah yang beruntung mendapatkan bunga tersebut.



Acara resepsi pun selesai, para tamu berangsur pulang setelah selesai menyalami kami dan kemudian kami menyusul pulang dengan menaiki mobil pengantin menuju rumah baru kami. Aku dan arya membeli rumah baru sebelum acara pernikahan di bilangan jakarta selatan berdekatan dengan apartemen arini. Aku sengaja memilih di daerah situ karena agar bisa sering bertemu arini dan punya teman untuk sharing, apalagi arya kerjaannya sering keluar kota dan keluar negeri sehingga aku sering ditinggal sama tommy berdua saja.




Kamis, 11 September 2014

Tutorial Makeup Simple untuk Crossdress Hijaber by Wardah Cosmetic

Apa sih yang diinginkan kebanyakan crossdresser? Jadi cantik?! Tidak selalu kok. Kebanyakan dari kita sih, sebetulnya lebih menginginkan punya “kepercayaan diri” kali yaa… Dan biasanya Percaya Diri bisa didapatkan dari wajah yang terlihat cerah dan menarik. Cerah dan menarik belum tentu harus cantik kok! Kali ini saya akan berbagi tips makeup yang membuat wajah kita jadi lebih cerah dan menarik. Lets gooo!

TUTORIAL INI BEDA! KENAPA?
Karena dengan satu langkah, kamu bisa dapat 2 (dua) looks sekaligus! Sangat praktis. Dan terlebih lagi, kamu tidak perlu pusing untuk membeli semua produk kosmetiknya. Kenapa? ternyata fungsinya ganda, bisa kita mix n match. Berguna dan fungsional sekali bukan? Enjoy



Hal yang pertama kali kita pelajari dalam merias wajah, adalah bagaimana
kita bisa meratakan foundation di wajah. Sehingga warna kulit kita yang
belang, bisa tertutup dan mulus sempurna. Selanjutnya, bentuklah shading
dan beri kontur pada wajah sehingga wajah tidak flat/datar. Karena kulit
saya berminyak, ternyata cocok banget dengan Wardah karena foundienya
awet dan dapat menahan minyak diwajah sekitar 5-8 jam.
·         A) Gunakan Wardah Sunscreen Gel SPF 30 dengan filter UV A dan UV B untuk melindungi kita dari pengaruh buruk sinar matahari. Ini juga sudah mengandung pelembab, karena mengandung Aloe Vera. Tunggu sampai 10 menit baru lanjutkan ke tahap selanjutnya.
·         B) Gunakan Wardah Exclusive Liquid Foundation Sheer Pink 02, untuk kulit saya yang sawo matang ini. Dan jika ingin merata sempurna, aplikasikan dengan kuas dari tengah wajah kearah luar.
·         C) Gunakan Wardah Double Function Kit untuk mengcover area bawah mata. Warnanya bisa di mix antara yang gelap dan yang terang. Warna yang gelap bisa digunakan sebagai shading untuk mengkontur wajah.
·         D) Gunakan Wardah Double Function Kit warna yang terang untuk menonjolkan wajah di area tertentu, lalu diblending sempurna dengan tangan atau kuas.
·         E) Gunakan bedak Twc Light Feel no 4 untuk finishing touch dan menghilangkan kilap di wajah.
·         F) Gunakan Eyeshadow Base dari Wardah Double Function Kit untuk mengawali merias area mata. Apa gunanya eyeshadow base? Untuk lebih memunculkan warna eyeshadow dan supaya lebih awet di mata.




Makeup mata adalah inti dari jiwa makeup itu sendiri. Karena mata itu
adalah hal yang pertama kita lihat. Istilahnya “kontak mata”. Mulailah
dengan merias ketajaman mata anda.

·         A) Dimulai dari warnai area crease (antara kelopak dan tulang alis) dengan warna coklat tua pada Wardah Eyeshadow seri G. Pastikan baurkan sehingga ter-gradasi sempurna.
·         B) Gunakan warna coklat muda pada Wardah Eyeshadow seri G untuk daerah tulang alis, sehingga tulang alis akan tampak lebih menonjol.
·         C) Warnai kelopak mata dengan warna pink muda natural pada Wardah eyeshadow seri L. Warna cerah di kelopak mata dapat membuat mata kita lebih lebar dan indah.
·         D) Bagian pojok dalam mata, kita beri warna silver Wardah Eyeshadow seri L.
·         E) Dan pulaskan Wardah Liquid eyeliner warna hitam untuk membingkai mata. Tips memakai eyeliner secara mudah adalah tarik bagian mata kesamping, sehingga kita tidak merasa geli ketika mata tersentuh ujung eyeliner.
·         F) Beri winged atau tarikan manis di eyeliner bagian luar, sehingga kelopak mata kita terlihat lebih lentik.



Hal yang tak kalah pentingnya adalah membentuk alis. Karena alis adalah bingkai wajah. Bayangkan saja kalau kalian tidak punya alis, mirip Alien *LOL*. Alis tebal dan natural sepertinya oke yah… Eitss.. tapi bagaimana kalo kita kehabisan pensil alis? dan lagi butuh sesegera mungkin! Sama seperti kondisi yang saya alami saat ini.. pensil alis saya habis. Nah disini kalian bisa pakai eyeshadow warna coklat sebagai pengganti. Praktis kan!
·         G) Sebelumnya, jangan lupa mengaplikasikan Eyeshadow Base di daerah alis mata.
·         H) Mulai gambar alis dan bentuklah garis dipinggir tumbuhnya rambut. Jangan selalu mengikuti bentuk alis, apalagi kalau bentuknya turun. Namun bentuklah kearah atas lalu turunkan sedikt kebawah dan sesuaikan ketebalannya. Pastikan juga ujung alis tidak tumpul.
·         I) Setelah digambar framenya, mulailah mengarsir dalam alis mata dari luar ke tengah, supaya terlihat penuh.
·         J) Bagian ujung dalamnya baurkan dengan sisir alis, supaya bisa membaur sempurna.
·         K) Pakailah penjepit bulu mata untuk melentikkan bulu mata.
·         L) Dan untuk mempertebal dan melentikkan bulu mata, kalian bisa menggunakan Wardah Maskara. Jadi kalian tidak perlu menggunakan bulu mata palsu :) Jadi praktis sekali!

Tips selanjutnya adalah, ketika kalian tidak punya blush on. Kalian bisa menggunakan lipstick sebagai blush on. Beri sedikit di area pipi, lalu ratakan dan baurkan. Kali ini saya menggunakan Wardah Pinky Peach Pallette.


SAATNYA TAMPIL GLAMOUR NAMUN TETAP NATURAL
Dari contoh diatas, kita bisa mengubah looks natural kita dengan tampilan yang lebih glamour. Sangat praktis dengan menambahkan warna yang lebih cerah dan menajamkan garis di area tertentu. Lebih jelasnya seperti dibawah ini :
·         A) Dengan menambahkan warna merah maroon di pojok kelopak mata. Kali ini aku menggunakan Wardah Eyeshadow seri L.
·         B) Tambahkan Warna silver di pojok dalam mata juga lebih ditebalkan dan dipanjangkan areanya, supaya mata terlihat lebih segar.
·         C) Untuk menajamkan mata gunakan Eyeshadow Wardah warna hitam dan Eyeliner dibagian atas dan bawah mata.
·         D) Kesan glamour kali ini aku wujudkan dengan menggunakan lipstik warna orange/tangerine dari Wardah Lip Pallete Pinky Peach.
·         E) Kemudian aku tambahkan effect glossy pada bibir dengan lipgloss Wardah 02 Creamy brown. And Then Voilaa Hijab is My Life !! Dua looks yang berbeda karakter namun tetap membuat wajah terlihat cerah dan segar.



Bisa dilihat bedanya… Bagaimana sih makeup bisa mempertajam wajah kita dan lebih menonjolkan point of view yang menarik sehingga wajah terlihat lebih segar dan cerah. Waktu yang diperlukan untuk makeup adalah minimal 15 menit dan maksimal 30 menit untuk ini. Jadi tidak terlampau menyusahkan bukan? Apalagi jika sekali jalan bisa langsung dapat dua looks ini. 





Makeup Wardah Kosmetik yang dipegunakan dalam tutorial ini adalah :

Base : Wardah Sunscreen Gel SPF 30
Foundation : Exclusive Liquid Foundation Sheer Pink 02
Concealer : Double Function Kit
Powder : Twc Light Feel no 4
Base Eyeshadow : Double Function Kit
Eyeshadow : Eyeshadow seri G dan L
Eyeliner : Wardah liquid Eyeliner
Brow : Brow Eyeshadow
Mascara : Wardah Mascara
Blush On : Lipstick Pallete
Lipstick : Pinky Peach Pallette
Lipgloss : 02 Creamy Brown

Jumat, 22 Agustus 2014

Putaran Zaman (part 25: What Women Dreams)

Alarm jam wekerku berdering keras tepat jam 4 pagi. Tak terasa hari dimana aku akan menjadi wanita seutuhnya dimata masyarakat dan negara telah tiba, yah menjadi istri sekaligus ibu adalah pengakuan global secara publik bahwa aku adalah seorang wanita sejati, meski ragaku tak sesempurna wanita tulen.



Ketika kubuka pintu kamarku, para penata rias telah siap dengan perangkat make up mereka yang lengkap. Angga, ferdi, joko, mbak yeni, bimo dan wisnu bergantian dirias oleh para pegawai salon rias pengantin milik pak Bagus, mereka semua memakai kebaya dengan warna senada yaitu dusty pink, sedangkan aku sendiri akan di dandani sendiri oleh pak bagus dan nantinya akan memakai kebaya warna putih yang dipilihkan ibuku untuk akad nikah dan kebaya ungu untuk resepsi yang kupesan dari arini.



Pukul tujuh pagi rombongan keluarga arya telah tiba didepan rumahku. Arya didampingi ibunya dan tommy, ayah arya sendiri sudah meninggal sejak kami kuliah dulu, jadi aku sangat kagum dengan perjuanagn arya hingga sesukses sekarang ini, meski sebagian hasilnya adalah berasal dari warisan mendiang istrinya. Setelah semua telah didandani, termasuk para perias dan pak bagus sudah dandan semua dengan kebaya yang senada dengan para pagar ayu, kami semua menunggu kedatangan bapak penghulu yang rencananya tiba sebelum akad nikah pada pukul delapan. Para tim perias anak buah Pak bagus yang kesemuanya laki laki nantinya akan menjadi organizer prosesi adat sebelum acara resepsi berlangsung seperti, ritual melempar beras antar mempelai, sungkem ke orang tua sampai ritual saling menyuapi.



Pukul delapan kurang seperempat, bapak penghulu sudah tiba di rumahku. Tak menunggu lama kami semua menuju ruangan yang sudah disiapkan untuk acara akad nikah, arya sudah duluan di tempat akad nikah, sedangkan aku menyusul dengan berjalan pelan pelan karena kain bawahan kebaya ku begitu ngepress sehingga langkahku menjadi terbatas, dan juga karena makeup tebal serta hiasan bunga bunga dikepalaku jadi menambah bebanku. Kemudian setelah sampai di samping arya, aku lalu duduk dan ibuku meletakkan kerudung untuk kupakai berdua dengan arya saat akan melangsungkan akad nikah.



Jantungku tak henti hentinya berdegup kencang saat detik detik akad nikah ini, namun semua jadi terasa lega ketika para saksi bersamaan mengucap kata “Sah” dan akhirnya aku telah resmi menjadi nyonya arya, tak terasa air mata ini mengalir dengan sendirinya di pipiku, aku begitu terharu dengan suasana bahagia ini. Kulihat ibuku dan arini yang ternyata datang sejak tadi pagi juga ikutan meneteskan air mata.



Pagi itu arini tampil cantik dengan memakai kebaya warna silver dengan belahan dada yang rendah, ketika dia mendatangiku untuk bersalaman mengucapkan selamat tak sengaja kulihat belahan dadanya yang putih mulus, tak terasa penisku tiba tiba berdiri dengan kencangnya, aku merasa tersiksa karena dengan memakai kebaya dan kain bawahan yang ketat membuat penisku tertekan. Namun aku juga merasa lega karena meski aku sudah lama mengkonsumsi hormon wanita ternyata penisku masih bisa hidup.




Setelah akad nikah selesai, aku kemudian berganti kebaya menjadi kebaya resepsi. Kebaya warna ungu yang kupesan dari arini. Semua prosesi ritual adat kulalui dengan lancar. Setelah prosesi adat selesai, para tamu dipersilakan masuk ke acara resepsi. Para tamu yang datang begitu banyak, sampai berdesakan karena meski tidak semua tetangga di undang, banyak yang inisiatif datang meski tanpa undangan, karena di desa unsur sosialnya masih erat tidak seperti di kota yang individual. Namun aku tetap bersyukur karena semua berjalan dengan baik dan semua orang terlihat gembira.





Setelah resepsi selesai aku dan arya masuk kamar pengantin yang sudah dihias dengan bunga bunga dan aneka hiasan serba warna pink. Fotografer memotret aku dan arya dengan pose pose yang mesra, terasa agak aneh bagiku karena baru kali ini aku dipeluk mesra dan dicium oleh lelaki, apalagi oleh arya sahabatku meski Cuma dalam pose foto. Setelah sesi foto selasai masih dilanjutkan dengan ramah tamah dengan saudara atau tetangga yang baru datang karena tadi tidak sempat ikut resepsi sampai sore hari. Badanku terasa capek sekali apalagi masih dalam dandanan busana pengantin, namun aku bahagia karena fase awal pernikahan sudah kulalui dengan lancar.







Akhirnya malam itu selesai semua berbagai rangkaian acara pernikahanku. Aku dan arya memasuki kamar pengantin untuk mandi lalu istirahat. Kulepaskan kebayaku dan semua aksesoris pengantin wanita yang melekat di kepala dan tubuhku, kulanjutkan dengan mandi lalu ganti baju dengan gaun tidur model pegnoir/gaun panjang berbahan satin. Kurebahkan tubuhku di kasur yang baunya terasa wangi karena banyak bertaburan bunga pelangi. Arya yang juga telah mandi menyusulku ke tempat tidur, kami ngobrol sebentar lalu tak terasa perlahan mataku terpejam dengan sendirinya.




Paginya arya membangunkanku dan menyuruhku segera mandi dan bersiap diri karena ruang tengah sudah ramai dengan para saudara yang sedang berbincang bincang. Setelah mandi aku segera dandan dengan dandanan yang ringan, aku berbusana santai dengan memakai blouse warna biru mint berbahan chiffon dipadukan dengan rok chiffon panjang dengan bahan chiffon juga. Kemudia aku menyusul arya untuk mengobrol dengan saudara saudara arya yang baru datang dari luar kota. Didepan saudara saudaranya arya selalu bersikap mesra kepadaku, meski aku dan arya sepakat pernikahan ini hanya karena motif persahabatan, namun disisi lain kami harus bisa menjaga perasaan keluarga kami, agar tetap mengira bahwa pernikahan itu dilakukan karena dasar saling mencintai dan menyayangi untuk membentuk suatu keluarga yang bahagia.

Kamis, 21 Agustus 2014

Putaran Zaman (Part 24: Well Done)



Puas rasanya bisa mendapatkan gaun dan kebaya yang aku sukai, aku yakin aku pasti cantik dengan baju baju tersebut, selain itu aku juga merasa bahagia bisa bertemu dengan arini setelah sekian lama kami tak pernah jumpa. Setelah urusan pakaian pengantin beres, tiba saatnya step selanjutnya yaitu nyebar undangan karena waktu sudah mepet tinggal 3 minggu lagi. Untuk Undangan kuserahkan semua ke angga, ardi dan oki, mereka semua yang memesan undangan dan nantinya yang akan menyebar undangan pernikahanku ke keluarga, handai taulan dan teman teman. Tak lupa cover depan undangan kutampilkan fotoku bersama arya saat prewedding. Foto prewedding kuserahkan pada studio foto dekat kantorku, aku dan ardi berfoto di studio itu dua minggu yang lalu, untuk gaun dan kebaya prewedding aku sewa dari studio itu agar cepat prosesnya.



Siang itu setelah aku ambil undanganku yang sudah jadi, aku memanggil ardi, oki dan angga untuk datang ke kantorku. Angga, ardi dan oki datang ke kantorku kompak dengan gaya busana hijaber, mereka tampak semangat sekali dalam membantu urusan pernikahanku ini. Mereka juga kompak ingin dijadikan pagar ayu saat acara resepsi pernikahanku di kota asalku. Untuk angga aku tidak mempermasalahkan karena dia adikku sendiri tapi untuk ardi dan oki aku agak ragu karena aku khawatir pakde harjo tidak akan mengijinkannya karena pak harjo tidak mau ardi dan oki mengikuti jejak mbak yeni menjadi perempuan. Selama ini ardi dan oki hanya dandan perempuan saat kuliah di jakarta, kebetulan mereka sekampus dengan angga. Namun saat mereka mudik ke kampung halamannya mereka kembali berpenampilan seperti laki laki pada umumnya, maka tak heran mereka tidak berani memanjangkan rambut dan memakai hijab saat kuliah di jakarta. Akhirnya aku hanya bisa berjanji melobby pakde harjo yang terkenal keras itu untuk mengijinkan ardi dan oki menjadi pagar ayu di acara pernikahanku dan mereka masih bisa berpeluang menjadi bridesmaid ketika acara resepsiku yang diadakan di jakarta dengan tema pernikahan ala barat, karena rsepsi yang dijakarta dikhususkan untuk teman dan relasi saja, jadi kemungkinannya tidak ada pakde harjo di resepsi yang di jakarta.



Untuk urusan catering dan gedung sudah aku serahkan kepada ibuku dan ibunya arya, lagipula nantinya resepsi yang diklaten diadakan di rumahku sendiri agar para tetangga lebih banyak yang datang. Aku sendiri ambil cuti seminggu untuk mempersiapkan acara pernikahanku ini, menunggu hari hari pernikahanku ini, aku merasa gugup, karena tak kusangka aku akan menjadi istri sekaligus seorang ibu, hal yang tak pernah kuduga seumur hidupku. Namun y6ang namanya takdir memang tak bisa ditebak, kita hanya bisa menjalani sebaik yang kita bisa.

3 hari sebelum pernikahanku, aku sudah sampai di klaten. Aku tidak mau semua rencana pernikahanku tidak berjalan tanpa ada aku disitu. Tenda pernikahan sudah berdiri megah di depan rumahku, kebetulan halaman rumahku luas sehingga bisa menampung banyak tamu. Tante ima dan tande farah sudah datang ke rumah untuk membantu acara pernikahanku, tante ima dan tante farah adalah adik kandung ayahku. Mereka datang membawa anak anaknya, tiana dan wisnu adalah anak tante ima, sedangkan bimo adalah satu satunya anak tante farah.

Yang menjadi pagar ayu di resepsi pernikahanku akhirnya adalah mbak yeni, ferdi, angga dan joko. Oki dan ardi tidak diijinkan untuk menjadi pagar ayu oleh pakde harjo padahal aku sudah melobinya dengan alasan yang jadi pagar ayu jumlahnya kurang. Akhirnya aku meminta tante farah dan tante ima mengijinkan wisnu dan bimo jadi pagar ayu, sedangkan tiana tidak kuminta karena dia masih smp.



Syukurlah tante ima dan tante farah mengijinkan, lagipula bimo dan wisnu sudah biasa memakai pakaian wanita di sekolahnya karena sekolah mereka menerapkan pakaian nasional yang wajib tiap hari jumat dan sabtu adalah kebaya. Padahal sebelumnya saat awal masuk sekolah dulu, para siswa laki laki memakai celana dan hanya memakai kebaya saat jumat-sabtu, akhirnya daripada memakai pakaian yang nanggung, gonta-ganti pakaian pria wanita, kebanyakan siswa pria full tampil dandan perempuan setiap hari termasuk wisnu dan bimo, meski mereka dirumah tetap berpakaian pria.


Putaran Zaman (Part 23: One for All)



Aku dan Arini kembali ke showroom butik pengantin tanpa ada sepatah katapun terucap, aku bingung mau berkata apa lagi setelah perbincangan kami tadi di toilet, dan aku yakin kalau arini pasti bingung dengan pernyataanku kalau aku masih mencintainya padahal aku sudah menjadi wanita dan akan melangsungkan pernikahan dengan arya. Akhirnya kukumpulkan keberanianku untuk memulai pembicaraan,
“arini, kamu datang kan ke pernikahanku?” tanyaku
“i..iya” jawab arini dengan agak ragu
“syukur deh, by the way, aku suka dengan gaun pengantin backless tadi, aku ambil ya” ucapku dengan mantap
“boleh, tidak sekalian dengan kebaya nya juga? Katanya mau pake adat jawa yang resepsi di klaten? “ tanya arini
“iya deh, aku kebayanya ambil dari kamu juga, biar sekalian” balasku
“makasih, kamu pasti cantik dengan kebaya bikinanku ini” ucap arini
Sambil menunjuk sehelai baju kebaya resepsi warna ungu.
“iya cantik sekali, tapi pikirku pasti lebih cantikan kamu kalo kamu yang pake” balasku sambil tersenyum
Arini tidak membalas dengan kata kata tapi sebuah senyuman kecil yang manis merekah dari bibirnya sambil tersipu malu.
Syukurlah pikirku, suasana sudah mencair kembali, meski aku tidak tau apa yang ada di pikiran dan perasaan arini saat ini.
“jangan lupa datang ya rin” ucapku sambil mengirim sms ke angga kalau aku sudah dapat segala keperluanku.
“ya pastilah ndra, nanti kamu pakai baju apa di resepsi kalau aku nggak datang hehehe” ucap arini sambil tertawa.
“o iya ya hehe” entah kenapa rasanya senang sekali hati ini ketika melihat arini tertawa dan tersenyum, namun aku berusaha tidak terlalu larut dalam perasaan ini, karena aku sadar dengan keadaanku sekarang ini sebagai seorang wanita dan calon istri arya.



Sesaat kemudian angga mendatangi kami berdua dan angga kukenalkan pada arini. Angga terlihat kagum dengan butik arini, karena dia memang bercita cita punya butik sendiri dan punya bisnis di bidang kecantikan.
“bagus sekali butik mbak, sudah berapa lama merintisnya?” tanya angga
“baru 4 tahun dek” jawab arini
“aku juga pingin banget bikin butik, kebetulan adik adikku nanti bisa jadi model butikku nantinya” tambah angga
“lho ndra, bukannya adikmu cowo semua?” tanya arini padaku
“emm..sekarang jadi cewe semua rin, itu kamu tau putri indonesia yang barusan menang, ferdiana itu adikku si ferdi” jawabku
“wah hebat ya, orang tuamu pasti bangga”
“tapi mbak, aku dan joko masih belum punya KTP wanita” sahut angga
“oo, terus kenapa kok gak diurus pergantian gendernya?” arini balas bertanya
“aku masih bingung mbak, karena aku dandan perempuan Cuma senang dengan trend fashion dan make upnya” jawab angga
“hmm iya sih, aku juga banyak liat kalau sekarang banyak cowo jadi cewe karena trend dan pergaulan, tambah susah nih para cewe tulen buat dapet suami ” tambah arini
“jangan khawatir rin, aku yakin kamu pasti nanti dapat suami yang baik dan bisa jadi pemimpin buat keluargamu” ucapku untuk menenangkan perasaan arini   
“makasih ndra, trus bagaimana dengan ibumu? Dulu dia punya 4 putra tapi sekarang menjadi 4 putri” tanya arini penasaran
“ibu dan ayahku mendukung kok rin, selama kami bahagia dengan pilihan kami dan tidak menyusahkan orang lain” jaweabku kalem
“lagian sekarang kan sudah biasa mbak pria menjadi wanita, temen temen cowo sekampusku sekarang sudah banyak jadi cewe, meski belum sampai ganti gender di ktp tapi minimal sudah berpakaian wanita, pake dress, rok , blouse dan memanjangkan rambut dengan potongan seperti artis korea” tambah angga
“iya sih ngga, customerku saja disini, tak sedikit yang transgender”
Ucap arini.



Tak terasa waktu berlalu begitu cepat dan hari sudah semakin gelap, akhirnya aku pamit pulang ke arini setelah fitting gaun dan kebaya yang aku pilih tadi. Di perjalanan pulang aku menelepon raya mengabarkan bahwa sudah dapat gaun dan kebayanya, sembari kukirimkan gambar gaun dan kebayanya lewat BBM, arya juga menyukainya karena selain gaun dan kebayanya bagus, tapi juga karena gaun itu bikinannya arini dan arini bakal datang di pernikahan kami, resepsi kami nantinya bisa jadi ajang temu kangen sahabat yang sudah lama tidak bertemu.

Rabu, 09 April 2014

Putaran Zaman (Part 22: If I could turn back time)



Waktu akan terasa cepat jika kita dikejar oleh kesibukan yang padat, seperti halnya yang kualami sekarang ini. Mempersiapkan pernikahan dan pekerjaanku yang pindah tempat, dari kalimantan ke jakarta lagi. Dua bulan telah berlalu, dan tak terasa tiga minggu lagi aku akan melangsungkan pernikahanku dengan arya. Undangan telah kusebar, dokumen dokumen pernikahan telah semua kuajukan ke KUA dan aku telah resmi menjadi wanita tapi ada yang belum kelar, hal yang sering bikin ribet para calon mempelai wanita yaitu gaun pengantin, salon rias dan wedding organizer.



Aku rencananya menggelar dua resepsi, yang pertama di kota asalku, untuk keluarga dan teman dekat dan yang kedua di jakarta, untuk teman teman kerja, kerabat dan relasi bisnis arya. Resepsi di klaten menggunakan adat jawa, semua yang kubutuhkan sudah diatur oleh ibu. Tapi untuk yang di jakarta menggunakan cara western dan aku sendiri yang nantinya mengatur dan mencari keperluan pernikahan disini.

Kesibukanku dalam urusan pekerjaan bertambah setelah pindah lagi ke jakarta karena aku diangkat sebagai wakil kepala cabang di cabang yang baru. Hal ini yang membuatku susah mendapat waktu luang untuk keliling mencari keperluan pernikahanku. Berhubung waktu sudah begitu mepet, aku mantapkan sabtu akhir pekan ini mengajak angga untuk mencari keperluan yang kubutuhkan yaitu gaun pengantin dan salon rias yang bagus. Karena dalam resepsi pernikahan di jakarta nanti akan  mengundang banyak orang penting termasuk para pejabat.

Sabtu itu aku menjemput angga dengan mobilku, model SUV keluaran terbaru. Maklum semenjak menjabat menjdi wakil kepala cabang, penghasilanku meningkat drastis ditambah banyak tunjangan dan bonus. Termasuk plafon untuk mengangsur mobil SUV kelas mid-end yang kupakai saat ini. Aku merasa semenjak menjadi wanita sekarang ini hidupku seakan lebih mudah. Hari ini aku memakai dress warna hitam selutut dipadukan blazer warna putih, sedangkan angga memakai longdress warna pink dengan blazer warna putih juga, jadi hari itu kami kompak pakai blazer putih.



Sesampainya di salah satu mall di bilangan jakarta selatan, mata kami terus memindai setiap sudut mall. Kami melihat semua isi dan mengecek koleksi koleksi mereka. Semakin banyak yang terlihat bagus yang kutemukan, semakin bingung pula aku memilihnya. Sampai akhirnya aku capek dan kuputuskan istirahat dulu sambil makan di salah satu restoran jepang yang ada disana.

Kebanyakan minum ocha membuatku ingin buang air, kebetulan angga juga merasakan hal yang sama. Aku bersama dengan angga masuk ke toilet, namun aku bingung mau masuk toilet pria atau wanita karena baru pertama ini aku ke toilet umum, akhirnya aku mengikuti angga masuk toilet pria, karena meski berpenampilan wanita, angga masih ber identitas pria dan aku sendiri santai saja karena toilet pria tidak se eksklusif toilet wanita.



Di toilet pria kebanyakan masih menggunakan toilet berdiri. Jadi meski banyak cowo yang berpenampilan wanita di toilet itu, mereka semua buang air secara berdiri karena semua masih mempunyai penis. Aku sendiri selalu buang air berdiri karena organku masih laki laki, hanya identitasku saja yang perempuan. Tapi enak juga pakai pakaian wanita seperti rok atau dress ketika pipis berdiri karena kita tinggal mengangkat rok kita atau memutar resleting rok ke depan dan menunaikan hajat kita. Sedangkan angga yang memakai longdress agak kesusahan dalam buang air karena harus mengangkat dressnya yang panjang dari bawah keatas agar bisa buang air.

Kemudian kami lanjutkan lagi hunting kami ke tempat tempat yang belum kami kunjung sampai tak terasa hari semakin malam dan tubuhku terasa gerah dan lengket karena belum mandi. Untunglah di mall tersebut ada tempat mandi umum air hangat ala jepang. Tanpa berpikir panjang aku ldan angga langsung masuk kedalam. Seperti di jepang, tempat mandi umum ait hangat ini cara mandinya berendam air hangat bersama sama orang lain tapi dipisah antara pria dan wanita. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke tempat yang wanita karena penasaran dengan isi dalamnya, tapi angga memilih masuk ke tempat laki laki karena sebelum masuk dicek dulu KTP pengunjung oleh petugas.



Kemudian aku masuk kedalam dan ternyata didalam isinya seperti yang kubayangkan, banyak wanita tanpa busana disini, impian setiap laki laki bisa masuk ke tempat ini hehehe. Disini banyak juga wanita transgender seperti aku namun dengan fisik lebih sempurna karena mereka kebanyakan mengkonsumsi hormon wanita sejak remaja meski mereka masih mempunyai penis. Karena pengaruh hormon wanita sejak kecil, penis mereka kurang berkembang jadi ukurannya kecil kecil, berbeda dengan punyaku. Hal ini yang membuatku mendapat sorotan tajam dari pengunjung lain, karena fisikku tidak sesempurna mereka. Akhirnya kuputuskan keluar dan pindah ke tempat mandi laki laki. Di tempat mandi laki-laki orang orangnya lebih cuek meski campur baur antara yang berpenampilan wanita ataupun yang masih laki laki tapi yang jelas semuanya memiliki penis.



Sesudah mandi, aku bersama angga bergegas pulang karena hari sudah malam dan tubuhku capek semua. Dalam perjalanan pulang kulihat spanduk iklan tentang Wedding Exhibiton yang diadakan di sebuah Mall. Duh kenapa tidak dari tadi aku melihatnya agar aku tidak perlu capek keliling Mall tadi. Kemudian aku meminta angga menginap di apartemenku saja karena besok mau kuajak lagi mencari keperluan pernikahan. Ajakanku dibalas angga dengan anggukan.



Paginya aku bergegas bersama angga berangkat menuju mall tempat pameran pernikahan berlangsung. Aku tak mau kelamaan lagi sampai kemalaman seperti kemarin sabtu dan lokasinya relatif agak jauh dari apartemenku. Di pameran itu banyak sekali pilihan gaun, salon rias dan wedding organizer yang menawarkan trend terbaru. Akhirnya mataku tertuju di salah satu gaun yang dipajang salah satu tenant, gaunnya begitu indah dan anggun berwarna ivory model backless ballgown. Kudekati dan kusentuh gaun tersebut, terasa begitu lembut dan terkesan mahal, sambil kubayangkan jika aku memakai gaun tersebut di pesta pernikahanku nanti. Lamunanku buyar setelah sekejap ada suara yang terasa kukenal sejak lama menanyaiku
“mbak suka ya dengan gaunnya?”
Kutoleh kesamping, kearah suara itu berasal dan terasa seperti nostalgia, kucoba mengingat ingat sosok perempuan yang ada di depanku   
“Arini?” nama ini keluar begitu saja dari mulutku
“lho, mbak kok tahu nama saya?” balas arini terkejut
“aku andra rin, temen SMU mu dulu, masih ingat?” tanyaku sambil terbata
“andra anak IPS I sohibnya arya ya?tp  Kok kamu sekarang jadi wanita” tanya arini
“iya betul, ceritanya panjang rin, tak cukup rasanya jika disini kuceritakan semua” jawabku
“wah pasti banyak cerita nih, ayo dong cerita cerita” ajak arini
“masak cerita disini, apa nggak dimarahi bosmu rin?” balasku
“santai aja ndra, aku ownernya kok, biar pegawaiku yang melayani para customer, yuk cari tempat yang enak” ajak arini
“wah hebat ya, usia segini udah jadi bos”  balasku dengan kagum
“ah biasa aja kali” arini merendah

Lalu obrolanku dengan arini kulanjutkan disebuah cafe di mall tersebut, sedangkan angga kubiarkan jalan sendiri berkeliling mall mencari apa yang dia suka.

Arini adalah wanita yang pertama kali membuat hatiku serasa berhenti berdetak ketika aku menatap matanya. Dia adalah teman arya sejak SMP, ketika SMP kami berbeda sekolah. Jadi arini dan arya sudah terlihat akrab sejak aku kenal dengan meraka saat awal masuk SMU. Lama kupendam perasaan ini, namun aku selalu ragu untuk mengutarakannya setiap kulihat arya dan arini begitu akrab, kukira mereka saling mempunyai perasaan satu sama lain. Dan hingga detik ini perasaan itu masih tersimpan dihatiku.



“aku ke toilet dulu ya” arini minta ijin kepadaku
“aku juga ikut deh, mau benerin make up, kan sama sama ke toilet wanita kan” sahutku
“oh ok, ayo”arini menimpali
Didalam toilet, setelah arini menunaikan hajatnya, dia mendekatiku yang sedang membenahi make up dan ikutan memeriksa dandanan di kaca toilet.
“aku tidak menyangka” arini memulai pembicaraan.
“kenapa rin?” aku balas bertanya
“aku ngga menyangka kita bakal di toilet, dandan bareng bersama kamu sebagai seorang wanita” jawab arini
“maksudnya? ” tanyaku heran
“aku dulu berharap aku dan kamu bisa bersama dalam hubungan, namun sekarang malah sekarang kita bersama dalam toilet wanita, untuk dandan...lucu ya?” tambah arini sambil tersenyum
“aku malah ga paham maksudmu? Apa sih rin” aku semakin heran
“aku suka kamu ndra, dari dulu aku menunggumu, tapi sekarang semua telah terlambat” ucap arini sambil menatap mataku, terlihat air matanya mulai mengalir
“a..aku sebenarnya juga suka kamu rin, tapi kukira dulu kamu sama arya sudah pacaran” balasku
“dulu aku sering melek kalian dengan ngatain ciee ciee, sebenarnya aku itu cemburu pada arya bisa dekat denganmu” aku menambahi.
“hmmm...aku rasa semua telah terlambat ndra” ucap airin sambil mengusap air matanya.
“namun sampai detik ini aku masih mencintaimu rin” balasku sambil menatap airin dengan dalam