Rabu, 09 April 2014

Putaran Zaman (Part 22: If I could turn back time)



Waktu akan terasa cepat jika kita dikejar oleh kesibukan yang padat, seperti halnya yang kualami sekarang ini. Mempersiapkan pernikahan dan pekerjaanku yang pindah tempat, dari kalimantan ke jakarta lagi. Dua bulan telah berlalu, dan tak terasa tiga minggu lagi aku akan melangsungkan pernikahanku dengan arya. Undangan telah kusebar, dokumen dokumen pernikahan telah semua kuajukan ke KUA dan aku telah resmi menjadi wanita tapi ada yang belum kelar, hal yang sering bikin ribet para calon mempelai wanita yaitu gaun pengantin, salon rias dan wedding organizer.



Aku rencananya menggelar dua resepsi, yang pertama di kota asalku, untuk keluarga dan teman dekat dan yang kedua di jakarta, untuk teman teman kerja, kerabat dan relasi bisnis arya. Resepsi di klaten menggunakan adat jawa, semua yang kubutuhkan sudah diatur oleh ibu. Tapi untuk yang di jakarta menggunakan cara western dan aku sendiri yang nantinya mengatur dan mencari keperluan pernikahan disini.

Kesibukanku dalam urusan pekerjaan bertambah setelah pindah lagi ke jakarta karena aku diangkat sebagai wakil kepala cabang di cabang yang baru. Hal ini yang membuatku susah mendapat waktu luang untuk keliling mencari keperluan pernikahanku. Berhubung waktu sudah begitu mepet, aku mantapkan sabtu akhir pekan ini mengajak angga untuk mencari keperluan yang kubutuhkan yaitu gaun pengantin dan salon rias yang bagus. Karena dalam resepsi pernikahan di jakarta nanti akan  mengundang banyak orang penting termasuk para pejabat.

Sabtu itu aku menjemput angga dengan mobilku, model SUV keluaran terbaru. Maklum semenjak menjabat menjdi wakil kepala cabang, penghasilanku meningkat drastis ditambah banyak tunjangan dan bonus. Termasuk plafon untuk mengangsur mobil SUV kelas mid-end yang kupakai saat ini. Aku merasa semenjak menjadi wanita sekarang ini hidupku seakan lebih mudah. Hari ini aku memakai dress warna hitam selutut dipadukan blazer warna putih, sedangkan angga memakai longdress warna pink dengan blazer warna putih juga, jadi hari itu kami kompak pakai blazer putih.



Sesampainya di salah satu mall di bilangan jakarta selatan, mata kami terus memindai setiap sudut mall. Kami melihat semua isi dan mengecek koleksi koleksi mereka. Semakin banyak yang terlihat bagus yang kutemukan, semakin bingung pula aku memilihnya. Sampai akhirnya aku capek dan kuputuskan istirahat dulu sambil makan di salah satu restoran jepang yang ada disana.

Kebanyakan minum ocha membuatku ingin buang air, kebetulan angga juga merasakan hal yang sama. Aku bersama dengan angga masuk ke toilet, namun aku bingung mau masuk toilet pria atau wanita karena baru pertama ini aku ke toilet umum, akhirnya aku mengikuti angga masuk toilet pria, karena meski berpenampilan wanita, angga masih ber identitas pria dan aku sendiri santai saja karena toilet pria tidak se eksklusif toilet wanita.



Di toilet pria kebanyakan masih menggunakan toilet berdiri. Jadi meski banyak cowo yang berpenampilan wanita di toilet itu, mereka semua buang air secara berdiri karena semua masih mempunyai penis. Aku sendiri selalu buang air berdiri karena organku masih laki laki, hanya identitasku saja yang perempuan. Tapi enak juga pakai pakaian wanita seperti rok atau dress ketika pipis berdiri karena kita tinggal mengangkat rok kita atau memutar resleting rok ke depan dan menunaikan hajat kita. Sedangkan angga yang memakai longdress agak kesusahan dalam buang air karena harus mengangkat dressnya yang panjang dari bawah keatas agar bisa buang air.

Kemudian kami lanjutkan lagi hunting kami ke tempat tempat yang belum kami kunjung sampai tak terasa hari semakin malam dan tubuhku terasa gerah dan lengket karena belum mandi. Untunglah di mall tersebut ada tempat mandi umum air hangat ala jepang. Tanpa berpikir panjang aku ldan angga langsung masuk kedalam. Seperti di jepang, tempat mandi umum ait hangat ini cara mandinya berendam air hangat bersama sama orang lain tapi dipisah antara pria dan wanita. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke tempat yang wanita karena penasaran dengan isi dalamnya, tapi angga memilih masuk ke tempat laki laki karena sebelum masuk dicek dulu KTP pengunjung oleh petugas.



Kemudian aku masuk kedalam dan ternyata didalam isinya seperti yang kubayangkan, banyak wanita tanpa busana disini, impian setiap laki laki bisa masuk ke tempat ini hehehe. Disini banyak juga wanita transgender seperti aku namun dengan fisik lebih sempurna karena mereka kebanyakan mengkonsumsi hormon wanita sejak remaja meski mereka masih mempunyai penis. Karena pengaruh hormon wanita sejak kecil, penis mereka kurang berkembang jadi ukurannya kecil kecil, berbeda dengan punyaku. Hal ini yang membuatku mendapat sorotan tajam dari pengunjung lain, karena fisikku tidak sesempurna mereka. Akhirnya kuputuskan keluar dan pindah ke tempat mandi laki laki. Di tempat mandi laki-laki orang orangnya lebih cuek meski campur baur antara yang berpenampilan wanita ataupun yang masih laki laki tapi yang jelas semuanya memiliki penis.



Sesudah mandi, aku bersama angga bergegas pulang karena hari sudah malam dan tubuhku capek semua. Dalam perjalanan pulang kulihat spanduk iklan tentang Wedding Exhibiton yang diadakan di sebuah Mall. Duh kenapa tidak dari tadi aku melihatnya agar aku tidak perlu capek keliling Mall tadi. Kemudian aku meminta angga menginap di apartemenku saja karena besok mau kuajak lagi mencari keperluan pernikahan. Ajakanku dibalas angga dengan anggukan.



Paginya aku bergegas bersama angga berangkat menuju mall tempat pameran pernikahan berlangsung. Aku tak mau kelamaan lagi sampai kemalaman seperti kemarin sabtu dan lokasinya relatif agak jauh dari apartemenku. Di pameran itu banyak sekali pilihan gaun, salon rias dan wedding organizer yang menawarkan trend terbaru. Akhirnya mataku tertuju di salah satu gaun yang dipajang salah satu tenant, gaunnya begitu indah dan anggun berwarna ivory model backless ballgown. Kudekati dan kusentuh gaun tersebut, terasa begitu lembut dan terkesan mahal, sambil kubayangkan jika aku memakai gaun tersebut di pesta pernikahanku nanti. Lamunanku buyar setelah sekejap ada suara yang terasa kukenal sejak lama menanyaiku
“mbak suka ya dengan gaunnya?”
Kutoleh kesamping, kearah suara itu berasal dan terasa seperti nostalgia, kucoba mengingat ingat sosok perempuan yang ada di depanku   
“Arini?” nama ini keluar begitu saja dari mulutku
“lho, mbak kok tahu nama saya?” balas arini terkejut
“aku andra rin, temen SMU mu dulu, masih ingat?” tanyaku sambil terbata
“andra anak IPS I sohibnya arya ya?tp  Kok kamu sekarang jadi wanita” tanya arini
“iya betul, ceritanya panjang rin, tak cukup rasanya jika disini kuceritakan semua” jawabku
“wah pasti banyak cerita nih, ayo dong cerita cerita” ajak arini
“masak cerita disini, apa nggak dimarahi bosmu rin?” balasku
“santai aja ndra, aku ownernya kok, biar pegawaiku yang melayani para customer, yuk cari tempat yang enak” ajak arini
“wah hebat ya, usia segini udah jadi bos”  balasku dengan kagum
“ah biasa aja kali” arini merendah

Lalu obrolanku dengan arini kulanjutkan disebuah cafe di mall tersebut, sedangkan angga kubiarkan jalan sendiri berkeliling mall mencari apa yang dia suka.

Arini adalah wanita yang pertama kali membuat hatiku serasa berhenti berdetak ketika aku menatap matanya. Dia adalah teman arya sejak SMP, ketika SMP kami berbeda sekolah. Jadi arini dan arya sudah terlihat akrab sejak aku kenal dengan meraka saat awal masuk SMU. Lama kupendam perasaan ini, namun aku selalu ragu untuk mengutarakannya setiap kulihat arya dan arini begitu akrab, kukira mereka saling mempunyai perasaan satu sama lain. Dan hingga detik ini perasaan itu masih tersimpan dihatiku.



“aku ke toilet dulu ya” arini minta ijin kepadaku
“aku juga ikut deh, mau benerin make up, kan sama sama ke toilet wanita kan” sahutku
“oh ok, ayo”arini menimpali
Didalam toilet, setelah arini menunaikan hajatnya, dia mendekatiku yang sedang membenahi make up dan ikutan memeriksa dandanan di kaca toilet.
“aku tidak menyangka” arini memulai pembicaraan.
“kenapa rin?” aku balas bertanya
“aku ngga menyangka kita bakal di toilet, dandan bareng bersama kamu sebagai seorang wanita” jawab arini
“maksudnya? ” tanyaku heran
“aku dulu berharap aku dan kamu bisa bersama dalam hubungan, namun sekarang malah sekarang kita bersama dalam toilet wanita, untuk dandan...lucu ya?” tambah arini sambil tersenyum
“aku malah ga paham maksudmu? Apa sih rin” aku semakin heran
“aku suka kamu ndra, dari dulu aku menunggumu, tapi sekarang semua telah terlambat” ucap arini sambil menatap mataku, terlihat air matanya mulai mengalir
“a..aku sebenarnya juga suka kamu rin, tapi kukira dulu kamu sama arya sudah pacaran” balasku
“dulu aku sering melek kalian dengan ngatain ciee ciee, sebenarnya aku itu cemburu pada arya bisa dekat denganmu” aku menambahi.
“hmmm...aku rasa semua telah terlambat ndra” ucap airin sambil mengusap air matanya.
“namun sampai detik ini aku masih mencintaimu rin” balasku sambil menatap airin dengan dalam

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Semakin menarik ceritanya, ayo dilanjutkan lagi, ga sabar nunggu lanjutannya

Unknown mengatakan...

mana sih lanjutannya ?

Unknown mengatakan...

1 bulan lebih koq lanjutannya belum ada ?

Weny mengatakan...

iya nih, kok ndak update2...
1 update 1 posting aja, yang penting rutin. dari pada sekali update 3 postingan tapi updatenya 3 bulan lagi.. :D

Posting Komentar