Di dalam taksi aku berulang kali membenahi dandananku, ada rasa gugup
jika kubayangkan bagaimana nantinya teman teman sekantor melihatku sudah
berubah menjadi sosok wanita dan balik ke Jakarta untuk proses perubahan
identitas genderku menjadi wanita yang sah secara hukum. Aku merasa harus tampil
sesempurna mungkin agar teman temanku tidak meledekku nanti. Dengan setelan
blouse kantoran, rok span dan blazer, aku tampil formal namun tetap feminin
karena mau menghadap Direktur untuk mengajukan cuti dalam rangka mengurus
perpindahan gender di kota asalku.
Tak terasa sudah sampailah aku didepan gedung kantorku yang megah. Di
lobby aku dipersilahkan masuk oleh Pak wignyo satpam kantor kami, dia rupanya
belum mengenaliku dan aku merasa lega karena aku pikir penampilanku benar benar
berubah signifikan. Di depan pintu ruanganku kulihat dari luar, deni, nathan,
aris, deva dan anton sedang mengerjakan pekerjaan mereka masing masing, rasanya
degup jantungku semakin kencang ketika mau melangkah masuk ke ruangan.
Akhirnya kuambil nafas panjang dan kulepaskan pelan pelan, kumantapkan hatiku dan kemudian kulangkahkan kakiku kedalam sambil menyapa mereka.
Akhirnya kuambil nafas panjang dan kulepaskan pelan pelan, kumantapkan hatiku dan kemudian kulangkahkan kakiku kedalam sambil menyapa mereka.
“selamat pagi” sapaku
“selmat pagi, mbak siapa ya? Karyawan baru kah?” deni menjawabku.
“bukan, aku andra den” balasku
“hah, yang benar!!” sahut deni dan nathan sambil bergegas
menghampiriku
“ngapain aku bohong”balasku lagi
Mereka semakin penasaran dan hampir seisi kantor menghampiriku
melihatku dari ujung kaki sampai ujung rambut
“ya ampun, kamu cantik sekali, dulu kamu gak mau ikut kita tapi
sekarang malah cantik kayak gini” seru deva
“ya elah kamu ternyata bisa bengkok juga akhirnya hahaha” aris
meledekku
“iya nih, cantik banget lagi, bagi dong resepnya”tambah deva
“yaa kalian kan udah lebih berpengalaman, kok minta resep ke
aku”balasku
“by the way, ngapain balik ke jakarta? Bukannya karirmu disana melesat
ya?”tanya Nathan
“Aku mau ngurus pindahan” jawabku
“pindahan jadi warga tetap ke kalimantan?” tanya nathan lagi
“bukan, aku mau pindah gender jadi wanita”jawabku kalem
“wah yang bener, baru jadi cantik udah langsung mau jadi wanita” nathan
kaget
“iya bener kok, aku mau menikah soalnya” jawabku lagi
“jangan ngibul loe, siapa juga yang mau nikah sama banci kemaren sore
kayak kamu, meski cantik sih hehe” nathan
malah meledekku
Setelah beberapa percakapan yang cukup lama akhirnya aku minta diri
untuk menemui Pak Agung, Direktur kantor kami untuk mengurus cuti seminggu. Teman
temanku sekantor masih dalam euforia kekagetannya melihat penampilan baruku,
dan aku merasa lega karena apa yang aku khawatirkan sudah terlewatkan dan
berpikir mungkin keluargaku juga akan bereaksi yang tidak jauh berbeda dengan
teman teman kantork, lagipula aku akan mengajak angga sekalian kampung agar aku
merasa mendapat dukungan psikologis dalam mengutarakan niatku berganti gender
untuk menikah dengan arya.
0 komentar:
Posting Komentar