Selasa, 25 Februari 2014

Intermezzo: Antara Jenis Kelamin, Gender dan Orientasi

Pandangan awam di masyarakat kita:
Kebanyakan orang yang berjenis kelamin laki-laki, gendernya maskulin, dan orientasi seksualnya kepada orang perempuan. Yang tidak demikian, juga ada.

Kebanyakan orang yang berjenis kelamin perempuan, bergender feminin, berorientasi seksual kepada orang laki-laki. Yang tidak demikian pun juga ada.
Tapi bukan berarti orang yang tidak sama dengan orang kebanyakan, lantas identik dengan orang yang mengalami gangguan atau abnormal.
Jenis Kelamin, Gender, dan Orientasi pada dasarnya adalah konsep yang saling independen, masing-masing berdiri sendiri, tapi sering dicampuradukkan! Orang suka menyamaratakan penggunaan istilahnya. Apa yang seharusnya disebut jenis kelamin, dibilang gender, atau sebaliknya. Banyak lagi contoh lain dari ketidaksesuaian penggunaan istilah ini.
Karena terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang 3 konsep yang independen ini, banyak yang ga ngerti dengan seksualitas diri sendiri. Plus, nilai-nilai heteronormatif yang sangat mengakar di masyarakat membuat banyak individu merasa “aneh” sendiri.
Di tulisan ini, saya mengajak kamu untuk “membuka mata” akan keberagaman seksualitas di tengah masyarakat sekaligus menelusuri dan memahami seksualitas diri sendiri.
Jadi, jenis kelamin itu apa? Gender itu apa? Orientasi itu apa? Bedanya apa? Yuk mari..

Jenis Kelamin

Fisik alat kelamin seorang individu. Kategori yang langsung disematkan dokter kandungan atau bidan atau dukun beranak ketika seorang bayi lahir ke dunia. Kalo punya penis, ya laki-laki. Kalo punya vagina, ya perempuan.
Walaupun jenis kelamin merupakan karakteristik biologi yang cukup definitif, tapi banyak juga individu yang karakteristik gen dan fisik luarnya bertolak belakang. Hal ini disebut dengan Intersex.
Secara sederhana, diketahui jika orang berkromosom XX itu perempuan, sedangkan yang XY laki-laki. Padahal tidak selalu demikian. Orang berkromosom XY tidak selalu berjenis kelamin laki-laki, orang yang berkromosom XX juga tidak selalu berjenis kelamin perempuan.


eden atwood intersex
Eden Atwood – Wanita Intersex [1]

Contoh wanita yang memiliki DNA laki-laki (Androgen Insensitivity Syndrome/AIS) adalah Eden Atwood, musisi jazz Amerika. Ia juga sempat meniti karir sebagai aktris dan model.
Secara fisik, lumayan lah. Suaranya juga asik, cari aja di YouTube. Tapi siapa yang sangka kalau dia adalah setengah laki, setengah perempuan. Yup, dia memiliki vagina, tapi tidak punya rahim. Dan, di internal tubuhnya, ia memiliki testis.
Eden Atwood cuma salah satu contoh. Masih banyak lagi variasi dari intersex. Ada kromosom XXX, XXY, XYY, dll.
Eh tapi, intersex beda ya dengan transgender (gender dysphoria). Pada individu transgender, organ reproduksi dan kelamin berkembang baik, tapi ia merasa identitas gendernya tidak cocok dengan kelamin biologisnya.
Hah? Maksudnya gender tidak cocok itu apa? Yuk lanjut ke pembahasan tentang gender.

Gender

Jika jenis kelamin adalah karakteristik biologis, maka gender adalah karakteristik mental dan perilaku (ekspresi) berkenaan dengan karakteristik biologis tadi. Gender ini dikonstruksikan secara sosial (budaya).
Gender sendiri terbagi lagi menjadi 2 konsep, yaitu identitas gender dan ekspresi gender.

Identitas Gender

Bagaimana seseorang memandang dirinya (personal sense). Kelamin perempuan, tapi bisa saja ia memandang dirinya sebagai pria. Kelamin laki, punya penis, tapi bisa saja ia memandang dirinya sebagai wanita, ”aku salah tubuh..

Ekspresi Gender

Cara seseorang mengekspresikan gendernya melalui perilaku, cara berpakaian, gaya rambut, hingga gaya bicara. Bisa feminin, maskulin, atau androgini (tidak feminin dan tidak pula maskulin, tengah-tengah).


gender spektrum identitas ekspresi
Gender adalah Spektrum [2]



shiloh tomboy kingston feminin
Shiloh, anak perempuan Angelina Jolie, yang tomboy | Kingston, anak laki-laki Gwen Stefani, gemar berpenampilan feminin [3]

 Ekspresi gender juga independen terhadap identitas gender. Seseorang bisa saja memandang dirinya sebagai perempuan tulen tapi suka berpenampilan tomboy.

Orientasi

Pola ketertarikan seksual dan emosional seseorang terhadap suatu objek. Objek tersebut bisa berupa lawan jenis, sesama jenis, binatang, pohon, sampai meja..
Masyarakat umum biasanya paling mengenal atau pernah mendengar orientasi heteroseksual, homoseksual, dan biseksual. Tapi, masih banyak lho bentuk orientasi lainnya yang agak jarang kita dengar. Dan tentu, individu dengan orientasi tersebut eksis di tengah masyarakat. Apa saja?

Heteroseksual

Ketertarikan seksual terhadap individu dengan jenis kelamin berbeda. Pria tertarik pada wanita. Wanita tertarik pada pria.

Homoseksual

Ketertarikan seksual terhadap individu dengan jenis kelamin yang sama. Pria tertarik pada pria (biasa disebut gay). Wanita tertarik pada wanita (lesbian).

Biseksual

Bisa tertarik pada lawan jenis, bisa tertarik pada sesama jenis.

Aseksual

Orang yang sangat sedikit bahkan tidak sama sekali merasakan ketertarikan seksual. Kebanyakan orang merasakan hasrat intrinsik untuk melibatkan aspek seksualitas (aktivitas dan ekspresi) pada hubungan mereka. Nah, orang aseksual tidak merasakan hasrat tersebut. They don’t crave for sex, no hunger for sex.

Demisexual

Orang yang memiliki ketertarikan seksual hanya setelah ia benar-benar memiliki ikatan emosional yang kuat dengan seseorang.

Gray-asexual

Tengah-tengah antara seksual dengan aseksual. Individu gray-asexual bervariasi, bisa salah satu dari kemungkinan berikut.
  • Default-nya tidak merasakan ketertarikan seksual, tapi kadang bisa juga merasakan ketertarikan seksual, atau
  • Punya ketertarikan seksual, tapi sex drive-nya (dorongan seksual) rendah, atau
  • Secara teknis sih seksual, tapi dia merasa seks bukanlah bagian yang penting atau tidak perlu diprioritaskan dalam hidupnya, atau
  • Orang yang merasakan ketertarikan dan dorongan seksual, tapi tidak cukup kuat sampai membuatnya ingin melakukan aktivitas seksual, atau
  • Orang-orang yang menikmati dan menginginkan seks, tapi hanya dengan kondisi dan syarat tertentu dan spesifik
Tidak tertutup variasi gray-asexual lain dari yang disebutkan di atas. Ya namanya juga abu-abu..

Pansexual

Orang yang tertarik pada berbagai jenis gender. Gender-blind. Baginya, gender ga penting. Jadi dia bisa suka dengan individu yang feminin, andro, maskulin, transgender,, pokoknya semua tipe gender.

Polysexual

Ketertarikan dengan banyak tipe gender, tapi ga semuanya.
Wait, fan. Ada gitu orang aseksual? Kok bisa ada orang ga tertarik sama seks? Ga punya hasrat seksual?
Nah itulah dia. Jika kita menelanjangi topeng masyarakat, sebenarnya populasi orang aseksual cukup mengambil porsi. Di Inggris sendiri, populasi aseksual mencapai 1%, berarti sekitar 600 ribu jiwa. Jumlah penduduk kota Jogja aja masih kalah (sekitar 300 ribu jiwa).
Kultur kita yang terlalu mempopulerkan dan “memuja” seks membuat kita merasa aneh ketika mendengar kalo ada segelintir orang yang kurang atau bahkan tidak tertarik pada seks.
Tapi sebenarnya apa definisi dari ketertarikan seksual? Simpelnya begini.
Ketika para wanita heboh melihat pria yang tampan dan badan oke, seperti Adam Levine atau Super Junior. Dan ketika para pria heboh melihat aduhai-nya para personil SNSD atau Victoria’s Secret’s Angels. Nah, individu aseksual itu ga ngerti sama kehebohan itu. They can’t relate to the attraction. Mereka ga ngerti seksinya personil SNSD atau Adam Levine atau objek apapun yang biasa dilihat masyarakat awam sebagai seksi, cantik, tampan. Mereka ga ngerti kenapa orang-orang doyan dan penasaran dengan hubungan intim. Ya, mereka pun ga ngerti apa enaknya hubungan seksual.
Karena dibesarkan di lingkungan yang sangat mempopulerkan seks, jadinya individu aseksual angguk-angguk aja sama definisi seksi, cantik, dan tampan yang beredar di masyarakat luas. Mereka cukup tau, “hoo yang begitu adalah yang biasa dibilang seksi.” Tapi secara internal, individu aseksual tidak memahami parameter tersebut.
Sama seperti pria homo ga bisa relate jika pria hetero mengatakan, “Apa sih enaknya cowok, cewek itu seksi men“. Pria hetero dan pria homo berdiri pada platform yang berbeda.
Si lesbi berkata, “Apa sih enaknya pria. Wanita itu adalah makhluk terindah di dunia“. Pria gay menjawab, “lah, apa enaknya wanita. Pria itu makhluk yang terindah di dunia“.
Nah, seperti didefinisikan di awal, orientasi itu meliputi ketertarikan seksual dan emosional, jadi sebenarnya orientasi dibedakan lagi atas orientasi seksual dan orientasi emosional (romantis): ketertarikan pada seseorang untuk memberikan dan menerima affection(kasih sayang).
Jenis-jenis orientasi romantis sama saja dengan orientasi seksual. Kalo untuk orientasi seksual, kita pake akhiran –sexual, untuk orientasi emosional ya tinggal tambahin akhiran –romantic. Dan yap, orientasi seksual dan emosional seseorang bisa saja berbeda. Contoh, seseorang tertarik secara seksual pada pria dan wanita (biseksual) tapi hanya merasakan koneksi emosional pada wanita (homoromantic).


orientasi seksual romantis emosional
Orientasi Seksual dan Orientasi Romantis [4]

3 Konsep yang Independen

Karena ketiga konsep ini bersifat independen, maka jenis kelamin, identitas gender, ekspresi gender, dan orientasi seksual dan emosional seseorang bisa berbeda atau tidak berkaitan satu sama lain.
Konstruksi sosial yang awam akan “menuntut” eksistensi arkaik, seperti jenis kelamin laki-laki, identitas gender laki-laki, ekspresi gender maskulin, dan tertarik pada wanita.
Padahal di luar sana, variasi-variasi di bawah ini sangat mungkin eksis:
  • jenis kelamin laki-laki, identitas gender laki-laki, ekspresi gender androgini, dan tertarik pada wanita dan pria
  • jenis kelamin perempuan, identitas gender laki-laki, ekspresi gender feminin, tertarik secara seksual pada wanita dan pria, tapi tertarik secara emosional hanya dengan wanita.
  • daan masih banyak variasi lainnya.
Ga semua pria gemulai (ekspresi gender: feminin) itu homo, yang macho bisa aja gay. Ga semua wanita tomboy (ekspresi gender: andro) itu lesbi, yang feminin abis bisa aja lesbi. Dan ga semua pria atau wanita seksi itu tertarik sama seks.
Bingung? Ribet? Enggak kok. Sebenarnya simpel banget!
Dikotomi kiri-kanan tidak bersifat absolut, semuanya bersifat spektrum. Secara indah dirangkum di gambar ini.


genderbread jenis kelamin sex gender identitas ekspresi orientasi seksual emosional romantis
Genderbread Person: Rangkuman Jenis Kelamin, Gender, dan Orientasi [5]

Nah, sekarang saya tanya. Jenis kelamin kamu apa? Gender (identitas dan ekspresi) kamu apa? Orientasi (seksual dan emosional) kamu apa? ;)
Tidak serta-merta yang berbeda itu abnormal. Hanya umum dan tidak umum.
Individu intersex, aseksual, homoseksual, hingga transgender dapat menjalankan fungsi sosialnya dengan baik dan bahagia akan kehidupannya.
Variasi di dunia sangat tidak terbatas. Dunia ini indah dengan keanekaragamannya. Kotak-kotakmu yang arkaik hanya akan menafikan keindahannya.