Selasa, 31 Desember 2013

Putaran Zaman (Part 13: Best Friend)

Suara hujan membangunkanku pagi itu, kubuka pelan pelan mataku dan kuingat ingat apa yang terjadi semalam tadi. Kulihat sekeliling ruang, aku merasa asing karena aku yakin ini bukan kamarku di homestay, aku lihat diriku aku masih memakai gaun yang semalam kupakai saat gala dinner. Aku langsung bergegas bangun dan melihat sekeliling ruang dan rumah untuk memastikan dimana aku berada. Aku buka pintu kamar untuk keluar, dan aku terkejut ketika kulihat arya sedang membaca koran diruang tengah.



"selamat pagi lady" sapa arya
"kok aku bisa disini" tanyaku
"kan semalem kamu pingsan, dan kubawa kesini aja, aku bilang ke orang orang kalo kamu teman lamaku" kata arya
"oo gitu ya" gumamku
"gih mandi dulu sana, di kamar ada pakaian banyak di lemari, silahkan pilih sesukamu"kata arya
"lho istrimu ga apa apa kupakai baju nya" tanyaku
"mau marah gimana, istriku kan sudah meninggal 2 tahun lalu" arya menyahut
"maaf, aku tidak tau, trus dimana anak anakmu?" tanyaku lagi
"tommy yang sudah umur 5 tahun ikut aku disini, ini rumahku yang di kalimantan, buat tempat sandar kalau lagi di kalimantan, sedangkan eno ikut orang tuaku di jakarta" jawab arya
"wah hebat kamu ya, jadi bapak sekaligus ibu bagi mereka" pujiku kepada arya
"biasa aja, kalo udah terbiasa juga semua jadi mudah, ok buruan mandi sana" sahut arya lagi
"ok siap pak hehe" jawabku





Setelah mandi aku bergegas menuju lemari untuk memilih pakaian, aku memakai midi dress bermotif floral yang kupikir cocok denganku. Aku ambil tasku dan memakai make up secukupnya biar lebih terlihat segar. setelah selesai semua aku bergegas keluar untuk menemui arya dan melanjutkan ngobrol, ketika di ruang tengah ada seorang anak kecil yang terus memandangku



"ndra ini tomy, anak pertamaku.. kak ini tante andra teman papa " arya memperkenalkan kami berdua
"hai tomm" sapaku
"anak kamu lucu ya, kayak kamu" aku nyeletuk ke Arya
"hai juga tante, tante cantik banget kayak mama tommy" balas tomy sambil tersenyum
"tommy udah sarapan belum" tanyaku
"belum tant, ini baru selesai mandi"
"tante bikinkan ya, tommy pasti suka"

kemudian bergegas aku menuju dapur untuk menyiapkan sarapan buat mereka. tommy mengikutiku dri belakang, dia penasaran apa yang mau kumasakkan buat mereka. Aku melihat isi kulkas dan lemari dapur, tak banyak pilihan bahan didalam, cuma ada telur, tepung, gula, susu, mentega dan sedikit macam buah. maklum isinya rumah cuma dua orang saja, cowo semua lagi.



aku tanya ke tommy untuk ikut nyari ide
"biasanya sarapan apa tomy sayang?"
"ga mesti tante, kadang sereal, kadang roti panggang tp kadang juga beli diluar" jawab tommy
"duh kasihan kamu, kamu harus kuat yah" aku menatap tomy terenyuh
"biasa aja tante, tommy kan cowo, tp tommy kadang kangen mama" jawab tomy dengan polosnya.
"sabar ya sayang, aku yakin banyak wanita yang mau jadi mama tommy"aku mencoba menghiburnya.
"banyak sih banyak, tapi mereka sayangnya cuma sama papa doang"balas tommy sambil menitikkan
air mata, langsung kupeluk tubuh tommy dan kubelai kepalanya.
"tante sahabat papamu sejak kecil, tante berarti juga sahabatmu sayang" kubisikkan untuk
menenangkannya.
"duh dah lapar tante, yok dilanjutin masaknya"tommy kembali semangat
"ayuk"balasku

akhirnya aku bikinkan pancake dengan topping caramel dan irisan buah sebagai pendampingnya tak berapa lama kuhidangkan menu sarapan tadi ke meja makan, Arya dan tommy makan dengan lahapnya seperti orang pengungsian.



"rakus banget nih papa sama tommy, bisa bisa gak kebagian tante"aku meledek mereka.
"habis enak sih tant" sahut tommy
"kalo sarapan gini terus tiap hari enak nih"arya menambahi.
"ok deh kapan kapan tante masakin lagi lebih banyak, tapi harus habis ya" ujarku
"pasti dong tante" balas tommy sambil tertawa.

Hari itu entah kenapa perasaanku senang sekali, suasana kebersamaan ini terasa sangat familiar dan begitu dekat. dan mengobati rasa kesepianku yang kualami sejak aku hidup mandiri.


Putaran Zaman (Part 12: Small world)

Setelah memutuskan menjadi seorang perempuan, merawat kecantikan itu termasuk kebutuhan primer. Dan otomatis menambah pengeluaran juga, tapi enaknya pihak kantor cabang memberi tunjangan khusus kosmetik. Hampir seminggu sekali aku bersama nancy dan diah rutin ke salon , spa dan yang pasti shopping jadi hal yang tak terlupakan, maklum kita sebagai wanita harus update dengan trend fashion terkini. Tak lupa aku rajin minum pil yang diberikan oleh diah, yang akhirnya kuketahui bahwa kandungannya adalah hormon wanita yaitu hormon esterogen. Sejak mengkonsumsi pil itu kulitku lebih halus dan terasa dadaku semakin membesar, meski sekarang ini masih ukuran cup A, dan pinggulku pun juga ikut membesar pula. Hal ini membuat aku semakin pede memilih baju baju yang lebih terbuka dan sexy.





Dulu aku langganan majalah gadget atau otomotif untuk menyalurkan hobi dan mengisi waktu senggang, namun sekarang majalah fashion yang menjadi idolaku. Banyak sekali informasi mengenai fashion kudapat disini dan aku semakin bernafsu mengeksplorasi kegemaranku dandan dan fashion. Aku banyak mencoba baju baju model baru namun karena beberapa baju kurang begitu pantas kupakai karena bentuk tubuhku kurang ideal sebagai perempuan, terutama untuk baju baju berbelahan dada rendah atau baju yang mengekspose punggung dan baju baju sexy lainnya.




Akhirnya dosis pil hormon ku pun kutambah, yang biasanya sebutir sehari, sekarang menjadi 3 pil sehari, efeknya membuat putingku semakin sensitif dan kadang nyeri, penisku pun sudah jarang ereksi di pagi hari akhir akhir ini, ditambah rasa pusing yang kadang menyerang tiba tiba. namun hal ini tidak begitu kupedulikan karena hasilnya terlihat signifikan dan setelah 2 bulan, ditambah olesan krim pembesar payudara, payudaraku sudah muat bra dengan cup ukuran B, aku pun luar biasa senang.



Malam itu aku aku diundang makan malam dengan klient kantor untuk merayakan deal yang telah dilakukan antara kantor kami dengan sebuah perusahaan yang mau mendirikan gas plant yang mengolah LNG dan memproduksi kondensat. Malam itu aku memaksimalkan penampilanku, aku ingin jadi pusat perhatian di gala dinner malam itu, aku memakai gaun malam model terusan panjang berbahan chiffon warna baby blue, dengan make up yang terkesan glam, rambutku kubiarkan terurai panjang agar terlihat semakin menggoda, untungnya sudah melakukan implant rambut sebelum ada acara penting kayak ini, dan aku memakai stiletto dengan hak 12cm, pokoknya kecantikanku yang  maksimal akan kutampilkan.



Setelah 2 jam dandan, aku keluar homestay dan disitu sopir penjemput sedah menungguku untuk mengantarku ke Restoran masakan perancis, dimana gala dinner malam ini akan berlangsung. Setiba disana aku langsung menemui para klien dari perusahaan mitra tsb dan berkenalan mulai dari presiden direktur, direktur produksi, para komisaris dan Wakil perusahaan kontraktor yang ditunjuk untuk proyek pengerjaan plantnya. Yang bikin aku kaget adalah diantara para komisaris perusahaan itu, ada Arya. Arya adalah temanku sejak SMA dan kami sudah bagaikan saudara saat masih SMA, kami biasa nongkrong bareng di warkop, godain cewe, sampai bolos bareng.






Ketika aku mendatangi Arya, dia masih belum mengenaliku, maklumlah karena aku sudah menjadi wanita jadi dia tidak mungkin tahu. Ketika aku mengajak arya bersalaman, aku membisikkan sesuatu ke telinganya
"kamu kan yang menaruh tikus di laci bu rini, guru akuntansi SMA dulu" bisikku
"hah kamu kok tahu? mbak siapa" arya terkejut
"ternyata aku sukses bikin kamu pangling ya, aku andra temenmu dulu" jawabku sambil tersenyum
"haaah apa? tak mungkin andra yang dulu dekil sekarang jadi cewe cantik kyk gini" teriak arya sampai membuat semua orang memandang kami.
"tidak ada yang tak mungkin bro" sahutku
"yang bikin tambah heran lagi, dulu kan kamu suka godain cewe kok sekarang malah jadi cewe" arya heran
"panjang ceritanya, perlu kita sambung lagi next time, mungkin juga karma hehehe" jawabku.
"yaudah deh , yook kita lanjut dinnernya" arya menyudahi obrolan kami

Semua orang menikmati gala dinner malam itu, namun sayangnya sakit pusingku tiba tiba muncul dan sakitnya kali ini tak tertahankan, apalagi bau bau masakan prancis yang kebanyakan memakai saus krim yang baunya bikin aku tambah pusing. Tiba tiba semua menjadi gelap


Putaran Zaman (Part 11 : a new start)



Masih terngiang di pikiranku tentang pengalaman ke customer dengan dandanan perempuan, yang membuat ku bimbang pagi itu. Terus terang aku ingin meningkatkan karirku, tapi disisi lain aku tidak mau menabrak prinsipku sendiri dan menjilat ludahku. Kubuka lemari pakaianku, di sisi kanan tumpukan pakaian perempuan yang telah aku beli kemarin dan disisi kiri pakaian lamaku. Setelah beberapa menit Entah bisikan apa yang membuat tanganku serasa bergerak sendiri dan akhirnya aku mengambil pakaian perempuan. Kuambil blouse model peplum warna tosca muda dan rok span hitam, tak lupa kuambil bra warna baby pink beserta celana dalam wanita dengan warna senada. Kupakai make up secukupnya, foundation, dilapisi bedak tabur, sedikit blush on warna peach dan lipstik warna pink muda, tak lupa kupakai eyeliner dan maskara, pagi itu aku merasa cantik meski pikiranku masih setengah setengah melangkah dalam menjalani penampilanku yang baru sebagai wanita.



Keluar kamar aku menemui nancy dan diah untuk ngajak bareng ketemu customer, kebetulan kepentingan kita sama, mereka menawarkan jasa dan mencari informasi tender, sedangkan aku menawarkan jasa pembiayaan. Dalam perjalanan ke kantor perusahaan itu, pikiranku masih menerawang diatas langit tak berujung tentang masa depan pilihan hidupku.
"hoi kok bengong aja jeng" celetukan nancy membuyarkan lamunanku
"ga ada apa apa kok" balasku
"masih bimbang ya? udah deh gak usah terlalu dipikirin, nikmati dan let it flow aja" kata nancy dg santainya
"ya ini udah usaha membiasakan" balasku lagi
"pokoknya ikhlas aja deh jadi cewe, aku udah punya ide untuk bikin kamu ikhlas" nancy begitu semangat
"ide apaan" aku curiga dengan nancy
"ada deh, kita lihat aja nanti" jawab nancy sambil tersenyum.



Seperti biasa, dengan dandan cantik urusan kita di customer lancar, setelah presentasi, kami makan bareng dan langsung balik ke homestay karena sudah tidak ada agenda  lagi. Beginilah enaknya jadi bagian marketing, jadwal bisa kita atur sesuka kita namun kita dikejar oleh target perusahaan. Inilah yang membuat marketing dianggap sebagai ujung tombak suatu perusahaan.




Sesampai di homestay aku langsung masuk kamar dan bergegas melepas pakaianku, nancy dan diah mengikutiku masuk ke kamarku, sudah gak sabar aku melepaskan baju perempuan yang menempel di tubuhku, terasa ketat semua dan tidak bisa bergerak bebas, meski bahannya nyaman dan enak dipakai. Aku langsung masuk kamar mandi, sedangkan nancy dan diah duduk duduk di sofa sambil nonton tivi.
Selesai mandi aku tidak mendapati diah dan nancy di kamarku, mungkin mereka sudah balik ke kamar mereka masing masing pikirku.



Aku begitu kaget ketika membuka lemariku, pakaian laki lakiku raib hilang semua, tinggal pakaian perempuanku, dan malah pakaian perempuanku tambah banyak. Ini pasti ulah diah dan nancy aku yakin.
Aku akhirnya memakai tanktop dan rok model plisket selutut lalu bergegas menuju kamar nancy. Disana aku langsung menginterograsi nancy
"aku sembunyiin pakaian laki laki ku ya" sergahku
"enggak tuh" jawab nancy santai
"lha terus mana pakaianku? kok tiba tiba ilang tak berbekas" aku masih penasaran
"aku bakar semua, tuh dihalaman belakang homestay" jawab nancy enteng
"hah, trus kalo dirumah, jalan santai, tidur, dan nantinya kalo balik ke jawa aku pakai apa" aku panik
"okelah kalo kerja dandan cewe gapapa, tapi sehari hari kan gak bisa" tambahku
"sadar dong jeng, dalam hal ini kamu harus total, gak bisa setengah setengah"jawab nancy
"hasilnya gak maksimal kalo gak begitu, ini sudah takdirmu, aku yakin kamu akan lebih sukses kalo
mau total jadi perempuan" nancy semakin semangat
"betul kata nancy, kami akan membantumu sebisa kami" tiba2 diah muncul dari belakangku
"ini aku punya sesuatu yang bisa memaksimalkanmu, cukup minum sebutir sehari aja, nanti kamu akan
merasakan bedanya" rayu diah dengan lembut sambil memberiku botol kecil yang berisi pil.
"ok lah , aku tak punya pilihan lain, mungkin ini akan jadi suratan hidupku" jawabku
"mulai sekarang cobalah yakinkan dirimu kalau kamu adalah seorang wanita seperti kami" kata nancy sambil memelukku.



Dan kemudian kami akhiri ketegangan itu dengan candaan, seperti biasa kami lanjutkan dengan jalan ke mall seperti malam malam sebelumnya. Malam itu nancy mentraktir kami semua untuk merayakan kedatangan sahabat perempuan yang baru, yaitu aku.


Rabu, 02 Oktober 2013

Putaran Zaman (Part 10: Challenge! )

Pagi itu kukemasi sebagian besar pakaian pakaianku dan dokumen dokumen yang kubutuhkan.
Hari ini adalah hari keberangkatanku ke kalimantan untuk dinas kantor selama beberapa bulan
kedepan. Kubangunkan ferdi untuk pamit dan berpesan agar bisa jaga diri selama aku masih dinas
di kalimantan. Dia dengan malasnya beranjak dari tempat tidurnya, memakai kimononya untuk
melapisi lingerienya karena dia sedang tidak memakai bra dan mau mengantarku sampai ke depan
pintu kontrakan.



Tak lama aku sudah sampai di kantor, hari ini semua karyawan memakai pakaian formal karena
akan ada kedatangan tamu dari kantor pusat. Sudah seperti biasanya mereka beradu kecantikan
dan pamer gaun terbaik mereka. Duh seperti mau acara nikahan aja pikirku. Aku sempatkan
ikut acara sebentar dan pamit sama General Manajer dari kantor pusat yaitu Nyonya Grace.
Suatu kesempatan yang tak kusia siakan bisa bertemu beliau, Nyonya Grace masuk dalam
jajaran 100 Transgender paling berpengaruh menurut majalah Times. Dia masih sangat cantik
meski sudah berusia 50 tahun, dia mengandalkan jajaran dokter kecantikan pribadi yang
setiap seminggu sekali melakukan perawatan khusus untuk menjaga kecantikannya.



Jam 3 adalah jam keberangkatanku, sejam sebelumnya aku sudah sampai di boarding pass.
dengan diantar deni yang ikut membawakan barang barangku. Syukurlah hari ini keberangkatan
tidak delay jadi aku bisa langsung berangkat menuju Kalimantan, ke kota samarinda tepatnya.

Satu setengah jam kemudian sampai sudah di Bandara Temindung. Para pramugari mempersilahkan
para penumpang untuk turun, aku dibangunkan salah satu pramugari karena masih terlelap saat
semua orang sudah pada turun. Meski aku tahu pramugari yang membangunkanku tadi adalah
Laki laki tapi aku kagum karena dia bisa selembut dan seluwes pramugari perempuan pada umumnya.
meski suaranya masih terdengar jelas agak ngebass. Sekarang banyak Maskapai penerbangan
merekrut pramugari laki laki karena tugasnya dinilai berat dan membutuhkan stamina yang lebih.
terutama untuk penerbangan jarak jauh, Mereka dilatih bersikap lembut, dibentuk kepribadiannya
menjadi sangat feminin agar bisa melayani penumpang dengan baik.



Di balikpapan aku tinggal di homestay yang kupilih sendiri. Aku pilih yang dekat dengan pusat kota
dan yang suasananya bersahabat. Banyak ekspatriat yang juga menginap di homestay ini.
terutama yang bekerja di bidang migas dan batu bara. Tak butuh waktu lama untuk mengenal
banyak orang disini, yang paling akrab adalah sama Nancy dan Diah. Mungkin karena kami
sama sama berasal dari daerah yang sama. Kamar mereka di samping dan di depan kamarku.
Mereka bekerja sebagai sales engineer peralatan pertambangan dan sedang mengejar proyek
disini.

Minggu pertama aku langsung menjelajahi beberapa tempat di area pertambangan dengan ditemani
Pak Eman, sopir sewaanku, sasaranku adalah para kontraktor pertambangan, namun kebanyakan
aku mendapat respon negatif dari mereka. Aku sering bersamaan dengan para marketing perusahaan
perusahaan alat berat untuk follow up calon client. Marketing marketing yang tampil cantik saja
yang dipedulikan, yang laki laki diabaikan padahal belum tentu produk kami lebih jelek mutunya.



Aku sampai di homestay sering larut malam, maklum karena jarak disini jauh jauh. Untungnya
ada banyak teman buat sharing. Tiap minggu sering kumpul kumpul di dekat kolam renang
sampil pesta barbeque dan berenang. Aku selalu menantikan hari minggu disini.

Minggu ini seperti biasa akan ada kumpul kumpul di kolam renang, seperti biasa aku ke kamar
ganti untuk ganti pakaian buat renang, namun ada yang membuat jantungku nyaris copot
aku mendapati diah dan nancy ganti di kamar ganti laki laki. Dengan santainya mereka
menenangkanku dan menjelaskan jati diri mereka sebenarnya.



Nancy dan diah sebenarnya adalah laki laki. Mereka berpenampilan wanita karena tuntutan
pekerjaan. Mereka menyikapi kondisi pekerjaan mereka yang harus berhadapan dengan
orang proyek, dimana penampilan yang cantik bisa sangat menentukan, karena mayoritas
orang proyek adalah laki laki yang macho dan banyak yang stress karena kerasnya
pekerjaan mereka, sehingga melihat wanita cantik bagaikan menemukan oase ditengah
gurun.




Nancy lulusan Teknik mesin dan diah lulusan teknik elektro. Awalnya mereka tampil sebagai
pria dalam menjalani pekerjaan, namun karena tuntutan target dan keadaan lapangan.
mereka melakukan apapun untuk memenuhi target, salah satunya adalah berpenampilan
selayaknya wanita. Mereka tampil secantik mungkin, rajin ke salon untuk mendukung penampilan
bahkan melakukan pembesaran payudara dan pinggul agar semakin tampak seksi dan menarik.
mereka juga melakukan cangkok rambut agar lebat dan panjang.

Nancy termasuk gila gilaan dalam berpenampilan, payudaranya berukuran cup D hasil implant.
Pinggulnya juga diperbesar, rambutnya panjang terurai sampai ke pinggang, dia sering memakai
rok mini 15cm diatas lutut dan high heel 17cm. Sedangkan Diah melakukan cara yang lebih
normal dia mengandalkan terapi hormon, agar payudara dan pinggulnya tumbuh alami.
Dalam berpenampilan dia juga lebih sopan dan sangat feminin. Dengan cara ini mereka
sukses memenuhi target penjualan dan banyak mendapat bonus.

Nancy dan diah adalah profil marketing yang sukses dan berdedikasi. aku banyak belajar dari mereka,
karena sudah tahu kita sesama laki laki meski mereka berpenampilan wanita. Aku jadi
sering nimbrung di kamar nancy, aku jadi sering melihat nancy memadu padankan pakaian,
memakai make up dan ketika diah belajar hal kewanitaan pada nancy. Kita seperti menjadi sahabat
karib.

Suatu pagi nancy mendatangiku dan bertanya
"maukah kamu menjadi super marketing?"
"ya jelas mau" balasku
"yuk ikut aku ke kamar" jawab nancy sambil menarik tanganku
 tanpa banyak berkata aku mengikutinya masuk ke kamar.
Di kamar sudah ada diah, aku dsuruh duduk di kursi depan kaca
"pokoknya jangan protes ya, dan nurut aja" kata nancy
"ii iya" jawabku agak ragu

langsung dengan sigap nanci mengoleskan foundation ke seluruh mukaku, disusul
dengan polesan bedak tabur, menata alisku dan menggambarnya, memasang bulu mata palsu
eyeshadow, blush on dan lipstik warna merah ditambah dengan lipgloss
terakhir dipasangkan wig model poni sperti artis korea.
Ketika kulihat mukaku di kaca, aku tidak kaget karena sudah pernah di make over sebelumnya.
tapi kali ini menurutku lebih cantik dari yang dulu.
Tanpa disuruh aku langsung memilih pakaian milik diah yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Aku memilih minidress warna pink muda, yang kukombinasikan dengan blazer warna putih.



"ayo lanjut next step" kata diah sambil mengajakku keluar,
kemudian kami naik mobil bertiga menuju ke kantor sebuah perusahaan pengolahan gas yang
cukup ternama. Disana kami disambut baik mulai satpam, teknisi sampai supervisor di perusahaan itu
Nancy membuka pembicaraan dengan basa basi, mereka menanggapinya dengan hangat dan
tidak keberatan menyampaikan informasi investasi proyek yang akan dikerjakan beserta kebutuhan
materialnya, nancy dan diah juga diperbolehkan mengcopy banyak data penting disana.
dan pertemuan hari itu banyak diisi oleh candaan, tak jarang si supervisor merangkul nancy dan
nancy membiarkannya, bahkan si supervisor yang meminta nomer handphone nancy.
Dari saat inilah aku tahu apa yang akan kulakukan kedepannya.




Putaran Zaman (Part 9: It Doesn't matter)

Setelah Ferdi mantap memutuskan untuk berganti gender jadi wanita, aku jadi merasa terkucilkan diantara saudara saudaraku. Semua telah menjadi perempuan, hal yang tak pernah kuduga sebelumnya. Meski Angga dan jaka belum sepenuhnya menjadi perempuan. Yah gimana lagi lingkungan lah yang paling berpengaruh terhadap pola pikir rata rata anak adam, apalagi ditengah dunia yang semakin gila ini. Batasan batasan tradisional tentang berbagai hal sudah banyak dilupakan, terutama masalah moral, gender adat, etika dan banyak hal lain




Pergeseran mindset yang paling terasa adalah pandangan tentang gender. Dulu wanita dan pria itu dibedakan dengan batasan yang jelas, namun sekarang semua orang bebas sesukanya memilih apa yang mereka inginkan, mau tampil seperti apa, berperilaku seperti apa, menikah dengan siapa, semua bebas, mendebatkan perbedaan gender atau pilihan gender dianggap kolot dan kuno, bahkan kadang dianggap sebagai ekstrimis. Apalagi didukung oleh undang undang pemerintahan yang disahkan DPR, pembuat undang undang itu hanya tahu uang yang mengalir ke kantong pribadi mereka dari pemilik pemilik modal yang menikmati hasil dari pergeseran pandangan masyarakat ini.

Perpindahan gender semakin mudah, semudah pindah alamat rumah. Mulai tahun ini, calon pemohon KTP baru bebas memasukkan jenis kelamin yang mereka inginkan tanpa mempedulikan kelamin waktu lahir. Meski demikian dalam pernikahan, hanya membolehkan pernikahan antara Pria dan Wanita saja, jadi pasangan sejenis yang mau menikah salah satunya harus berganti keterangan identitas gender di KTP nya. contoh bila ada 2 orang pria mau menikah, salah satunya harus menjadi wanita dan menjalani gender role sebagai selayaknya wanita seperti menjadi seorang istri dan ibu.







Di kota kota besar gender wanita sangat dominan karena pilihan profesi yang lebih variatif dan aman, meski kebanyakan Bos dan owner perusahaan adalah pria. Profesi pria cebderung kurang diminati seperti tentara, pemadam kebakaran, teknisi, engineer, operator industri karena beban kerja berat , terkesan kasar dan Profesi pria kebanyakan ditempatkan diluar pusat keramaian. Pria pria di kota besar semakin susah

ditemui.




Sekolah sekolah khusus wanita semakin banyak dibuka, kadang adapula sekolah umum yang diubah menjadi sekolah wanita karena mengikuti keadaan masyarakat. Para murid laki laki banyak yang mendaftar sebagai perempuan karena Sekolah wanita lebih menjanjikan masuk kampus dengan prospek kerja yang enak menurut mereka. dan ada juga sekolah umumyang menerapkan penyeragaman pakaian seragam murid murid baik laki laki atau perempuan, penyeragamannya semua memakai baju seragam anak perempuan karena pakaian perempuan sudah dianggap umum untuk dipakai semua gender dan terkesan lebih rapi ,bagus modelnya dan bahan yang lebih enak dipakai.






Dari sisi budaya pakaian perempuan lebih banyak mewakili identitas kebangsaan daripada pakaian pria. Contohnya kebaya yang menjadi pakaian nasional kita, kimono pakaian nasional jepang, saree pakaian khas india dan banyak lainnya. Kebaya sudah biasa dipakai siapapun, bahkan hari kartini juga dirayakan oleh anak laki laki juga.






Kalau dulu para orang tua banyal menginginkan anak laki laki karena bisa menjadi tulang punggung dan penerus nama keluarga. Namun sekarang berbeda anak perempuan lebih diinginkan karena lebih rajin, nurut, lebih banyak pilihan profesinya dan lebih menyenangkan sikapnya.


Ketika undang undang perubahan gender yang baru ditetapkan dan disusul undang undang wajib militer bagi pria berusia 18 sampai 35 tahun. Jumlah laki laki yang mengganti gender menjadi perempuan meningkat pesat, padahal awalnya wajib militer dicanangkan untuk mengurangi jumlah arus transgender, dengan mendidik para pria menjadi lebih jantan, namun malah hal sebaliknya yang terjadi karena banyak pria yang takut dengan hal hal militer dan harus melakukan hal hal yang berbahaya di dunia militer.



Tercatat sekitar 38% jumlah transgender dari total jumlah pria di indonesia pada akhir tahun ini. Padahal awal tahun hanya sekitar 15% saja. Jumlah yang cukup signifikan terutama di kota kota besar. Belum lagi jumlah pria yang berpenampilan perempuan tapi masih tercatat sebagai pria di KTP nya. Kalau menurut pengamatanku di Kota tempatku bekerja 70% laki lakinya berpenampilan wanita, entah sudah merubah gendernya atau belum.


Keadaan ini membuat hatiku tidak merasa nyaman di Kota besar. Untungnya sebentar lagi aku akan segera pindah ke Kalimantan untuk dinas dalam rangka ekspansi bisnis perusahaan di bidang pembiayaan alat berat, terutama untuk tambang dan perkebunan. Kurang sebulan lagi pengalaman baru buatku di tanah nun jauh disana akan segera datang.

Kamis, 15 Agustus 2013

Putaran Zaman (Part 8: Back to Campus)

Hidup itu tidak selalu diliputi sesuatu yang tidak menyenangkan, adakalanya kita juga bisa mendapatkan hal yang menyenangkan. Contohnya seperti yang kualami sekarang. Pilihan jaka masuk sekolah khusus wanita jelas membuatku kecewa, namun perasaanku seakan terobati ketika mendengar kabar bahwa ferdi adikku yang mau masuk kuliah, ternyata diterima di Universitas Negri favorit di Negara ini dan di jurusan teknik pula dan yang lebih menyenangkan lagi, dia sekota denganku. Dia diterima di jurusan Teknik Kimia, meski biaya di kampus itu relatif mahal, namun aku tidak khawatir malah akan kujadikan motivasi semakin giat bekerja agar bisa membantu biaya studinya. Selain itu masih banyak peluang beasiswa yang menggiurkan dari perusahaan perusahaan terkemuka.



Dikampus itu banyak tawaran beasiswa dari perusahaan perusahaan besar untuk mahasiswa berprestasi. dari yang cuma beasiswa uang semester sampai dengan jaminan karir dari perusahaan yang menyediakan beasiswa. Ferdi adalah mahasiswa yang cerdas, di semester awal perkuliahan dia mendapatkan IPK yang terbaik seangkatannya. Banyak tawaran beasiswa dari berbagai perusahaan. kalau dulu pada jamanku banyak didominasi dari Produsen rokok. Namun sejak kampanye anti rokok global dan trend feminisasi global, dominasi bergeser ke perusahaan produsen kosmetik atau produk perawatan tubuh. Tawaran yang paling menggiurkan yang diterima angga adalah dari Unilever. Mereka menawarkan selain biaya kuliah, ada juga asuransi kesehatan, biaya bulanan dan tawaran karir di perusahaan itu selepas kuliah, dengan kata lain ikatan dinas.



Ferdi dengan mantap mengajukan aplikasi untuk permohonan beasiswa pada perusahaan itu. Setelah melewati tes administrasi dan wawancara ferdi dinyatakan layak mendapatkan beasiswa dengan menyingkirkan 150 kompetitor. Sebelum beasiswa diterima ferdi diharuskan menandatangani kontrak dengan Unilever. Aku pikir mungkin itu kontrak formalitas tentang ketentuan beasisawa yang diterima dan aku yakin ferdi cukup cerdas untuk mempelajari kontrak itu. Setelah menunggu sebulan dana beasiswa pun cair dengan sesuai jumlah yang ditetapkan.

Suatu hari ferdi mendapatkan kiriman dari Unilever yang berupa produk produk kecantikan dan perawatan tubuh. Selain itu ada juga voucher gratis perawatan salon dan spa, namun yang membuat aku dan ferdi kaget adalah dalam paket tersebut terdapat satu stel pakaian wanita mirip pakaian SPG atau pramugari dan dua buah gaun pesta formal. Aku pikir mungkin ini hadiah dari perusahaan yang dikirim untuk penerima beasiswa dan berhubung perusahaannya membuat produk kecantikan untuk wanita, maka hadiahnya juga sesuai produk produknya.



Namun perkiraanku meleset ketika dua orang wanita cantik memakai pakaian kantoran mendatangi kosku dan yang juga kosnya ferdi. Kutanyakan maksud dan tujuan mereka medatangi tempat kami. Mereka memperkenalkan diri sebagai perwakilan dari Unilever. Mereka mengajak ferdi ke salon untuk di make over karena sesuai kontrak beasiswa, penerima beasiswa merangkap sebagai brand ambassador produk kecantikan dari perusahaan. Aku meminta dispensasi agar untuk syarat sebagai brand ambasador dihilangkan. Namun sesuai syarat kontrak, penerima beasiswa harus mematuhi sesuai peraturan kalau melanggar akan dianggap menyalahi kontrak, sehingga kontrak akan dibatalkan dengan kompensasi pembatalan kontrak sebesar 250 juta rupiah dibebankan kepada penerima beasiswa. Mendengar penjelasan kedua wanita itu aku merasa bumi mendadak berputar terbalik. Aku ditenangkan ferdi, dia menyatakan akan menyanggupi semua syarat kontrak.



Ferdi kemudian mengikuti ajakan kedua wanita itu ke salon yang telah ditunjuk. Di salon tersebut rambut ferdi ditreatment dengan suplemen agar cepat panjang dan lebat. Semua bulu bulu di tubuh, tangan dan kaki dihilangkan dengan laser kemudian diberi krim agar tidak tumbuh kembali. Alisnya dibentuk, bulu mata ditreatment agar panjang permanen, suntik vitamin c agar mencerahkan kulit dan lain lain. Sepulangnya dari salon ferdi diberi suplemen agar kulitnya halus dan rambutnya cepat panjang. Selain itu ferdi juga diberi voucher untuk belanja di butik butik yang ditunjuk karena mulai sekarang dia harus tampil sebagai wanita saat kuliah karena dia sebagai brand ambassador produk kecantikan wanita.



Waktu pun cepat berlalu, semenjak ferdi rutin mengkonsumsi suplemen yang diberikan salon perubahan fisik ferdi semakin kelihatan, dalam 3 bulan rambutnya sudah sepanjang punggung, suaranya semakin mengecil, tubuhnya semakin ramping dan pinggulnya membesar. Dan jika kuperhatikan secara seksama dadanya menonjol areolanya membesar seperti anak perempuan usia 15 tahunan. Sebelumnya setelah mandi ferdi cuma menutupi bagian pinggul kebawah, namun setelah dadanya membesar dia memakai handuknya menutupi dadnya karena merasa malu jika kulihat. Sekarang ferdi nyaris setiap saat memakai pakaian wanita dimanapun dia berada entah di kampus, ke tempat umum atau di kos. Dia merasa sudah tidak pantas berpenampilan laki laki.



Setelah perubahan drastis ini, entah karena faktor luar ataupun dari dirinya sendiri, ferdi merasa kehilangan kepercayaan dirinya sebagai laki laki. Dia jadi lebih sering nimbrung sama teman teman wanitanya, lebih rajin datang ke salon, lebih suka ngobrol fashion, semakin suka dandan. Lama kelamaan dia nyaris seperti wanita tulen, berkat dukungan voucher dari salon dan butik dari Unilever dia semakin leluasa meningkatkan kecantikannya. Dengan dukungan postur dan bentuk tubuh yang mendukung, ferdi sering diajak untuk memeragakan berbagai pakaian wanita karya desainer desainer kondang di ibukota.



Suatu ketika aku menemukan surat pernyataan dari seorang psikiater yang menyatakan bahwa ferdi secara psikologis lebih layak menjadi perempuan, surat ini sebagai prasyarat pengajuan pergantian identitas gender di KTP , sontak aku kaget dan langsung saja mendatangi ferdi untuk mengetahui apa maksudnya mengajukan pergantian gender, awalnya ferdi berusaha menghindar dari pertanyaan pertanyaanku, namun
setelah terus kudesak dia akhirnya mengakui kalau dia mengajukan pergantian gender karena mau mengikuti
kontes Putri Daerah yang akan segera dihelat akhir tahun ini, dan syaratnya harus berkelamin perempuan
yang dibuktikan dengan data diri sesuai KTP, transgender diperkenankan ikut asal sudah terdaftar sebagai perempuan di identitas yang sah.
"jaman sekarang sudah bukan saatnya memperdebatkan jenis kelamin kak, pria wanita itu sama saja"
ferdi mengakhiri pembicaraan kami.


Putaran Zaman (Part 6 : Dilema)

Sejak force feminization yang kualami di kantor saat perayaan ulang tahunku, rasa penasaran selalu muncul ketika aku melihat gaun atau pakaian perempuan yang aku anggap cantik atau sexy. Pikiranku terbelah antara membayangkan wanita yang kusukai memakai baju itu kemudian berkencan denganku dan membayangkan bagaimana cantiknya aku ketika memakai baju itu. Aku berusaha menghapuskan pikiran pikiran opsi yang kedua. Aku berusaha menghapusnya dengan tampil lebih macho, dengan membiarkan cambang dan kumis tumbuh liar di wajahku.

Liburan telah lama usai, aku beraktifitas dengan rutinitas seperti biasanya. Membosankan namun aku tak bisa mengelaknya. Ingin rasanya aku keluar dari kungkungan ini, aku mau keluar dari zona nyaman ini, aku membutuhkan tantangan baru agar hidupku terasa lebih berwarna.



Siang itu aku menemui pak joni selaku branch manager kantor kami, aku sharing mengenai stagnan nya karirku dikantor dan menanyakan apa ada peluang untuk meningkatkan karirku. Kemudian dia mengeluarkan smartphone dari blazernya dia memeriksa email yang masuk. Dia menawarkanku sebuah posisi sebagai manajer marketing untuk pembiayaan peralatan berat, dia menanyakanku apakah aku mau mencobanya, dengan kondisi kemungkinan aku harus sering melakukan perjalanan keluar pulau, terutama di kalimantan dan sumatera, dan dengan masa percobaan 3 bulan aku harus memenuhi target atau akan dikembalikan ke posisi semula jika target tidak terpenuhi. Dan Tanpa ragu ragu lagi aku menerima tawaran itu.

Sorenya dengan perasaaan yang campur aduk antara senang dan bayangan tanggung jawab yang akan kuemban, aku berjalan pulang dengan santai. Aku sempatkan ke pusat perbelanjaan untuk mencari pakaian kerja baru, karena penampilan akan sangat menunjang dalam jobdeskku nantinya. Akhirnya aku menmukan setelan kemeja dan pantalon yang menurutku keren kemudian aku membayarnya ke kasir. Tapi sebelum keluar dari Department store, mataku terpaku pada sebuah gaun yang dipajang disebuah butik, gaun model ball gown berwarna krem yang terbuat dari satin yang dipadukan dengan payet dibagian roknya,
 aku lihat harganya, ternyata tak semahal yang kukira, setelah kuhitung sisa uangku yang kuanggarkan untuk beli baju baru cukup, tanpa ragu aku mendatangi kasir butik tersebut untuk memiliki gaun tersebut.



Diperjalanan menuju kos, tiada hentinya aku membayangkan bagaimana rasanya dan cantiknya aku ketika memakai gaun tersebut. Sesampai di kos aku dengan tidak sabar mencukur bersih semua rambut dan bulu yang ada dimukaku, kupakai gaun tersebut dan kemudian memakai wig yang kubawa pulang saat forced feminization dulu. Aku melihat diriku didepan cermin, tanpa polesan makeup pun aku sudah merasa cantik pikirku, namun lagi lagi muncul rasa resistansi dan bersalah ketika aku memakai baju perempuan, aku yang seharusnya bisa menjadi contoh baik buat adikku ternyata malah ikut ikutan begini. Malam itu pikiranku berkecamuk tidak karuan, antara

Putaran Zaman (Part 7 : No choice)

Perpaduan antara suara dering handphone dan jam weker membuatku terperanjat pagi itu. Ibu menelepon dari rumah mengabarkan kalau jaka tidak diterima di SMA favorit di kota kami, karena standar nilai tahun ini naik cukup drastis, aku menenangkan ibu kalau masih ada sekolah bagus yang lain yaitu SMA Unggulan dan SMK Negeri 1, namun ibu keberatan karena biaya SMA unggulan biayanya cukup mahal padahal ayah sudah mau memasuki masa pensiun, sedangkan untuk SMK si jaka kurang tertarik dengan bidang teknik ditambah waktu penutupan pendaftaran sudah dekat. Aku memberi solusi untuk mencarikan Sekolah di kota tempatku bekerja karena lebih banyak pilihan dan bisa kuawasi.

Siang itu dikantor kegiatanku sangat padat, aku harus mempelajari jobdeskku yang baru ditambah visit ke kantor kantor sasaran prospek untuk memasarkan jasa kami. Aku tak sempat keliling mencari sekolah yang akan kupilihkan buat si jaka, antara kualitas dan biaya yang bisa kujangkau. Akhirnya aku hanya mencari via internet, kebanyakan sekolah yang menyebar brosur di internet adalah sekolah swasta yang ternama dan yang pasti dengan beban biaya yang tidak murah. hufft susah juga ternyata mencari sekolah.



Dua hari berlalu aku tak kunjung menemukan sekolah yang tepat untuk jaka. Disamping karena pekerjaanku yang padat tapi juga  sulitnya mendapatkan sekolah bagus dengan biaya yang bersahabat. Sampai akhirnya tiba tiba mbak yeni meneleponku kalau jaka sudah didaftarkan di sekolah di tempat dia mengajar yaitu SMK khusus wanita, dia mengambil manajemen. Mbak yeni menjelaskan kalau sekarang anak laki laki bisa mendaftar di sekolahnya dengan syarat berpenampilan layaknya wanita. Sebenarnya aku mau protes tapi aku merasa sungkan dengan mbak yeni, karena dia adalah orang yang kuhormati, dia ikhlas membantu dan sebenarnya SMK wanita itu termasuk sekolah yang terbaik, berbiaya terjangkau dan dekat dengan rumah kami. Akhirnya aku cuma bisa berpesan agar menjaga jaka dengan baik kepada mbak yeni.



Di Sekolah khusus wanita itu mempunyai peraturan yang banyak berbeda dengan sekolah lain. Tiap hari senin sampai kamis para murid diwajibkan memakai seragam seperti seragam akademi sekretaris yaitu, memakai blouse dengan luaran blazer dan bawahan rok span dengan warna yg senada. Untuk hari jumat dan sabtu diwajibkan memakai kebaya dengan mata pelajaran hal hal kewanitaan seperti memasak, dandan, menyulam, menjahit, dan pendidikan kepribadian. Anggota OSIS adalah murid kelas dua yang dipilih lewat proses seperti kontes putri kecantikan, dimana yang menjadi juara 1 akan menjadi ketuanya. Memakai make up adalah kewajiban setiap siswa pada jam pelajaran.



Aku kadang menghubungi jaka agar tidak terlampau jauh jadi perempuan. Aku meminta nantinya jika sudah lulus dia bisa kembali lagi berpenampilan laki laki. Aku merasa lega ketika jaka mengiyakan dan dia akan berusaha. Sejak sekolah disitu joko mulai memanjangkan rambutnya, kebetulan rambutnya memang lebat dan lurus alami. Dia setiap hari belajar make up dan mix-match baju bajunya, mengoleksi banyak model bra dan celana dalam wanita. Dia rajin luluran untuk menghaluskan kulit, dia berambisi ingin menjadi ketua OSIS karena sudah selayaknya yang laki laki menjadi pemimpin meski berpenampilan wanita. Dia cukup berprestasi di kelasnya dan dia terpilih menjadi ketua kelas. Awalnya dia berusaha untuk menyempatkan waktu berpenampilan laki laki terutama di rumah, namun karena kesibukan di sekolah yang padat dan karena pergaulan, jaka selalu memakai baju perempuan setiap waktu dan menindik telinganya agar bisa memakai anting anting untuk menambah kecantikan. sampai akhirnya baju baju laki2nya tidak terpakai lagi dan oleh ibu disumbangkan ke panti asuhan.

Sebagai ketua kelas dia harus mewakili kelasnya di berbagai macam even di sekolah, sudah barang tentu tampil cantik adalah hal wajib, seringkali harus memakai gaun formal untuk menghadiri acara acara sekolah seperti seminar, lomba antar kelas dan lain lain. Model gaun formal yang sedang trend sekarang ini adalah model kemben, jaka kesusahan memakainya karena dia tidak mempunyai payudara. Dia akhirnya meminta solusi ke angga dan sejak saat itu angga selalu mengirimi obat yang aku tidak tahu apa isinya kepada jaka setiap bulan agar bisa menumbuhkan payudara tanpa operasi.





Putaran Zaman (Part 5: Role Model)


Hari ini adalah hari kedua lebaran, sejak pagi suasana rumah sangat sibuk, keluargaku sedang bersiap siap untuk berangkat silaturahmi ke rumah pakde harjo, Pakde harjo adalah kakak dari Ibu, maka sudah adatnya lah yang lebih muda mendatangi yang lebih tua, berhubung pakde harjo beda kota makanya kami harus berangkat pagi pagi. Bangun pagi saat liburan adalah hal yang berat bagiku, karena kebiasaan melampiaskan rasa capek setelah lama bekerja.

Angga lebih duluan bangun, dia langsung mandi kemudian menyiapkan baju dan dandan sebelum berangkat, jaka juga tidak ketinggalan, dia sedang sibuk mencoba berbagai macam model kreasi jilbab, dia tak mau kalah dengan angga. Sedangkan aku dan ferdi santai santai saja karena kami berpenampilan pria saat pergi ke rumah pakde. Akhirnya angga memakai kaftan warna biru muda dan jilbab putih, sedangkan jaka memakai longdress dusty pink yang dipadukan dengan blazer lengan ¾ warna krem dan jilbab pink.
Tak lama kemudian kami sekeluarga berangkat. Sekitar 2 jam perjalanan harus kami tempuh untuk mencapai rumah pakde, perjalanan ini tidak terasa karena kami melewati area persawahan dan pegunungan yang bagus pemandangannya. Daerah kota pakde termasuk daerah pegunungan, jadi udaranya lebih segar daripada kota kami yang dekat dengan pesisir pantai.

Sesampainya di rumah pakde kami disambut oleh ardi, oki dan mbak yeni di depan rumah. Lalu kami bersalaman. Sesampainya didalam baru kami bertemu pakde dan bude. Pakde kaget melihat angga dan jaka berpenampilan perempuan, dia langsung menegur ibuku yang dianggap membiarkan kelakuan jaka dan angga, Namun Ibuku menaggapinya santai. Menurutnya selama mereka berprestasi dan bias membuat bangga orang tua, Ibu menghormati pilihan yang diambil mereka. Pakde orangnya berkarakter keras, maklum dia pensiunan TNI, dia tak mau jaka dan angga nantinya seperti mbak yeni.



Mbak yeni adalah anak tertua pakde harjo dulunya bernama yanuar, tapi baru baru ini dia merubah identitas gendernya menjadi perempuan meski dia sama sekali tidak melakukan operasi transisi gender.
Dia merubah gendernya dikarenakan tuntutan pekerjaan, dia bekerja sebagai Guru kontrak di sebuah SMK Negri khusus wanita, dimana mengharuskan Gurunya juga semua wanita. Pihak Kepala sekolah memperbolehkan Mbak yeni mengajar, asal berpenampilan wanita tanpa harus jadi transgender, Namun  ketika setelah pengabdian selama 3 tahun, mbak yeni akan diangkat sebagai PNS. Mbak yeni harus menetapkan gender yang pasti sesuai KTP untuk dicantumkan pada SK pengangkatan. Karena mbak yeni mengajar di Sekolah Khusus wanita maka dia harus memilih gender wanita.  Maka mau tidak mau mbak yeni merubah identitasnya di KTP sebagai wanita, kebetulan mulai tahun ini proses perubahannya dipermudah oleh pemerintah.


Sejak itu pakde harjo mewanti wanti anak anaknya untuk tidak ikut ikutan dan lebih berhati hati memilih pekerjaan. Aku mendukung sikap pakde, maka tak heran aku sering sharing dengan pakde untuk masalah adik adikku ini. Meski pakde harjo orangnya keras, tapi dia tidak sampai hato memarahi mbak yeni, karena sejak kecil mbak yeni orangnya penurut, tidak neko neko, suka membantu Bude di rumah terutama di dapur. Meski tidak tersentuh operasi, mbak yeni orangnya cantik alami, sama halnya dengan angga dan aji, mungkin ini keturunan dari keluarga ibuku yang memang rata rata cantik cantik.



Siangnya kami makan siang bersama, mbak yeni menghidangkan opor ayam dan ketupat, meski sedang di dapur mbak yeni masih menyempatkan untuk tampil chic, dengan paduan blouse chiffon dan rok jeans selutut, rambutnya yang panjang terurai sepinggang menambah kecantikannya. Nyaris seperti wanita sempurna. Muncul rasa aneh ketika melihat mbak yeni, ini bukan perasaan jatuh hati tapi aku membayangkan bagaimana perasaannya ketika menjalani proses sebagai wanita, mungkin dikarenakan aku sudah dekat dengan mbak yeni sejak kecil, dia adalah panutanku. Dia bisa menjadi kakak yang teladan, selalu mengalah kepada adik adiknya, berbakti kepada orang tua, ikut membiayai adik adiknya kuliah dan lain lain, aku jadi merasa aneh ketika sosok panutanku bisa melakukan hal yang paling kubenci.