Tak terasa seminggu cepat berlalu, sekarang saatnya bagiku untuk
menjalani resepsi kedua dijakarta. 3 hari sebelumnya aku sudah tiba dijakarta
untuk mempersiapkan semuaya. Aku serahkan wedding organizer beserta make upnya
pada arini, karena dia lebih berpengalaman di bidang acara pernikahan modern di
kota besar. Apalagi nanti yang diundang tidak hanya para relasi bisnis, teman
atau sejawat saja tapi juga turut mengundang beberapa pejabat yang dekat dengan
arya. Acara pernikahanku di jakarta akan diadakan di sebuah ballroom di
bilangan jakarta selatan pada sabtu malam. Aku tidak banyak ribet dalam urusan
persiapan karena sudah terima beres sama rini, pokoknya tinggal datang saja di
acara di make up dan ditata semua oleh para kru.
Perasaanku kali ini tak segugup seperti waktu resepsi pertama, mungkin
karena kami sudah resmi menikah dan juga prosesi acaranya tak seribet kayak adat
jawa. Kami menggunakan gaya ala barat. Sore itu aku sudah masuk ruang rias
untuk didandani, kemudian aku memakia gaun pengantinku yang sudah disiapkan
oleh arini, gaun ini benar benar glamor dengan banyak hiasan payet disekujur
gaun, kainnya berlapis lapis dengan ekor yang panjangnya mencapai 2 meter,
terasa agak berat bagiku namun tetap nyaman dipakai. Yang terakhir aku
dipakaiakan veil/ kerudung dengan bahan transparan yang sampai menutup wajahku
dan aku kemudia disuruh membawa korsase bunga yang sudah dipersiapkan.
Para bridesmaid juga sudah siap semua dengan dandanan yang tak kalah
glamour. Mereka semua memakai gaun dengan model dan warna yang sama, gaun
bridesmaid berbahan satin dengan warna pink soft. Ardi dan oki gembira bisa turut serta menjadi
bridesmaid karena kabarnya pakde harjo tidak ikut acara yang dijakarta, meski
kali ini saat menjadi bridesmaid mereka tidak bisa memakai hijab seperti
biasanya karena acaranya menggunakan prosesi ala eropa. Begitupula dengan angga
yang kali ini tidak memakai hijab saat menjadi bridesmaid. Ardi dan oki memakai
wig karena mereka belum punya rambut panjang sedangkan angga rambutnya sudah
sepanjang pinggang jadi tidak perlu memakai wig.
Acarapun dimulai, para tamu yang diundang sudah lebih dulu datang dan
duduk di meja yang sudah dipersiapkan masing masing. Dan kemudian aku dan arya
memasuki ruangan resepsi diikuti oleh orang tua kami dan para bridesmaid. Acara
selanjutnya aku dan arya menyalakan lilin bersama disebuah kue tart besar lalu
arya membuka veil yang menutupi wajahku lalu mencium bibirku yang disaksikan
oleh para tamu dan keluarga
“sialan pikirku, ciuman pertamaku ternyata oleh sesama cowo, sama arya
lagi”
Arya Cuma senyum senyum saja melihat mukaku yang agak linglung setelah
berciuman.
Setelah prosesi itu, semua tamu kembali duduk dan menikmati hidangan
makan malam sambil dihibur oleh para penyanyi ibu kota yang memang kami undang
untuk meramaikan dan menghormati para tamu yang sudah datang. Setelah makan
malam acara dilamjutkan dengan pesta dansa dimana aku dan arya yang memulai
berdansa bersama dengan irama musik waltz. Kami berdansa ditengah tengah para
tamu, meski sebelum acara resepsi aku sudah diajari berdansa oleh koreografer
saat gladi bersih namun aku masih kesulitan apalagi memakai gaun pengantin yang
panjang sedangkan saat latihan aku Cuma memakai longdress biasa. Untunglah arya
selalu sigap menyeimbangkan kekakuanku jadi acara dansa kami tetap lancar, kami
berdansa seperti pangeran dan cinderella di cerita dongeng. Setelah aku dan
arya berdansa, giliran para tamu yang berdansa meski jumlahnya tak berimbang
antara pria dan wanita karena banyak tamu pria datang ke resepsi dengan memakai
gaun sehingga tak sedikit pasangan yang
terpaksa berdansa seperti berdansa sesama wanita karena sama sama memakai gaun,
jadi fantasi para tamu untuk berdansa seperti pangeran dan putri kurang
terpenuhi.
Acara terakhir adalah acara melempar bunga. Aku dan arya bersama sama
memagang bunga dengan berdiri membelakangi para tamu lalu kami lemparkan bunga
tersebut. Para tamu wanita dan pria yang memakai gaun wanita yang masih single
berebutan mendapatkan bunga tersebut, termasuk disitu ada angga, ferdi, ardi,
oki dan mbak yeni, dan ternyata mbak yeni lah yang beruntung mendapatkan bunga
tersebut.
Acara resepsi pun selesai, para tamu berangsur pulang setelah selesai
menyalami kami dan kemudian kami menyusul pulang dengan menaiki mobil pengantin
menuju rumah baru kami. Aku dan arya membeli rumah baru sebelum acara
pernikahan di bilangan jakarta selatan berdekatan dengan apartemen arini. Aku sengaja
memilih di daerah situ karena agar bisa sering bertemu arini dan punya teman
untuk sharing, apalagi arya kerjaannya sering keluar kota dan keluar negeri
sehingga aku sering ditinggal sama tommy berdua saja.
12 komentar:
kapan sis lanjutannya..udah gak sabar nih :)
cepetan ya update blognya
ini bisa jadi novel bagus sis. keep going!
kpn lanjutan ceritanya nih......udh pada g sbr nih
ayo sis dilanjut ceritanya...
lajutin donk ceritanya
Sayang bnget klo gak dilanjutin...udah jauh gni... :(
Mbak Andra sekarang udah hamil belom?
Lanjut Lanjut Lanjut :D
Kak...kapan ceritanya mau diupdate? ayo dong diupdate lagi....
kapan lanjut.... heeyyy
udah 5 tahun gak lanjut...
Posting Komentar