Kamis, 01 Agustus 2013

First Time

Pagi itu adalah hari pertamaku sekolah, sudah lama aku menantikannya karena akan bertemu dengan banyak kawan baru dan pengalaman baru, sejak kecil aku sudah sering ikut kakakku sekolah meski waktu itu masih berumur 4 tahun, meski belum saatnya masuk sekolah saat itu, aku sudah bisa menerima pelajaran, ya maklumlah kan masih pelajaran taman kanak kanak :), dan aku optimis aku bisa menjalani sekolahku dengan lancar.

Oh ya sebelumnya kenalkan namaku Dicky, aku anak kedua dari dua bersaudara, kakakku bernama Dewi, dari kecil aku dekat dengan dia, mungkin karena umurku tidak terpaut jauh, cuma 2 tahun, makanya kami dari kecil selalu bersama, sering main bersama meski beda kelamin, aku juga dekat dengan teman temannya dan sering ikut bermain juga, maka tak heran aku sering bermain permainan cewe sejak kecil, Orang tuaku tidak mempermasalahkan karena masih dalam batasan wajar dan daripada aku bermain tanpa perhatian orang rumah, karena Orang tua ku keduanya bekerja di kantor.

Pertama kali sekolah di TK itu aku diantar ibuku, berhubung agak kesiangan bangku bangkus sudah banyak yang terisi, tiap bangkunya diisi 3 anak, akhirnya ibu menemukan bangku juga buar aku, disitu sudah ada 2 anak perempuan, kursinya sisa satu, akhirnya kutempati, ibuku berpesan padaku agar jangan nakal2 terus lanjut pergi ke kantor karena takut terlambat masuk kantor.

Aku berkenalan dengan teman sebangkuku, namanya ika dan ana, tak disangka mereka masih tetanggaku dekat rumah, makanya kami cepat akrab, dan dimulai dari saat itu kami jadi sahabat dekat, sebagai cowo sendiri aku merasa sebagai pelindung mereka dari gangguan anak2 cowo yang nakal, aku juga sering main kerumah mereka begitu pula sebaliknya, berhubung aku sering main dengan teman teman cewe kakakku, maka bukan hal yang susah untuk menyesuaikan diri bermain dengan ika dan ana.

Hari itu kami bermain putri putri an, aku yang jadi pangerannya, ika yang menjadi putrinya, ana yg jadi pelayan putrinya, ika memamerkan gaun princess yang baru dibelikan ibunya, warnanya pink terbuat dari bahan satin dan ada renda2nya, pokoknya cantik sekali, aku dan ana mengaguminya, ana bertanya ke ika apa dia bisa mencoba memakainya, ika menyanggupinya, ana sungguh senang sekali dan ingin meminta ke orang tuanya untuk dibelikan gaun juga. Aku penasaran ingin mencobanya juga, akhirnya aku menanyakan ke ika apa aku boleh mencoba gaunnya juga, ika dan ana tertawa karena aku anak laki laki kok mau coba pakai baju cewe, tp ika meng iyakannya, ternyata gaun tersebut muat untukku, rasanya nyaman sekali, baru pertama kali itu aku memakai baju perempuan, ternyata lebih enak dipakai, bentuknya lebih bagus, bahannya lembut dan pilihan warnannya lebi bervariasi daripada baju cowo yang biasanya aku pakai.



Sejak saat itu aku ingin mempunyai baju baju yang cantik, yang seperti dimiliki ika dan ana, kebetulan hari minggu ini Ibu dan Ayahku mengajak beli baju baru karena seminggu lagi lebaran, aku sudah tidak sabar menantikannya. Hari minggu pun tiba, aku dan mbak dewi diajak ke toko pakaian untuk disuruh memilih baju yang diinginkan, mbak dewi memilih gaun warna merah dengan rok yang menegmbang, aku memilih gaun yang berwarna biru muda, tapi ibu melarangku karena aku kan laki laki, harus pilih baju yang laki laki pula, akhirnya ibu yang memilihkanku, kemeja dan jelana denim, sungguh aku kecewa hari itu.

Sepulangnya di rumah, aku masih cemberut karena tidak dibelikan baju sesuai keinginanku, mbak dewi mengetahuinya dan menanyakan ke aku kenapa aku cemberut, lalu aku curahkan perasaanku ke mbak dewi, kalau aku pengen punya pakaian seperti yang dipunyai ika dan ana, Untunglah mbak dewi memahaminya, dan dia menawarkan baju bajunya yang sudah tidak dipakai untuk diberikan padaku, tapi dengan syarat jangan sampai ketahuan ayah ibu ketika memakainya, karena mereka bisa marah.

Semenjak saat itu aku sungguh bahagia sekali bisa memakai pakaian bekas mbak dewi, mulai dari rok, gaun, baju2 yang cantik dan lain lain, aku bisa memakainya sepuasku sampai sore karena Orang tauku pulang kerja sampai sore, suatu hari aku mengajak main ika dan ana kerumahku sepulang sekolah, mereka kaget ketika datang ke rumahku, aku menyambutnya dengan berpakaian perempuan, aku bilang ke mereka santai saja, mbak dewi membebaskanku pakai bajunya kapan saja, kemudian aku ngomong juga kalo main putri putrian aku pengen juga dapat peran sebagai putrinya, ika dan ana menyanggupinya dengan tersenyum


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Awalan cerita yang baik~

Unknown mengatakan...

Baca juga cerita ku di

https://crossdresserupdateid.blogspot.com/

Posting Komentar