Jumat, 02 Agustus 2013

Putaran Zaman (Part 2: Ladies Rule)

Dengan bangun pagi hari ini aku tidak perlu buru buru berangkat ke kantor, kunikmati
perjalanan pagi ini dengan santai, melihat lihat pemandangan sudut kota yang terus
berubah, kulihat dipinggir jalan banyak ruko ataupun gedung bertebaran disisi jalan
jumlah salon, butik, pusat kecantikan terus bertambah, praktek dokter bedah kosmetik
semakin banyak, feminisasi benar benar mendorong sektor ekonomi. Bila kupikir memang
benar kalau wanita itu adalah motor ekonomi untuk jaman sekarang. cobalah tengok
iklan iklan di semua media, mayoritas menawarkan produk dan jasa untuk wanita. Mulai
dari perawatan tubuh, pakaian, suplemen sampai kendaraan banyak yang khusus wanita.
Wanita merupakan target pasar yg potensial dan alat pasar yg potensial pula, semenjak
gerakan feminisme global, kesetaraan gender, wanita berlomba lomba berkarir kantoran
untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup yang sering didengungkan media, mereka rela dibayar
lebih murah dengan jam kerja lebih banyak, dengan dalih kebutuhan ekonomi dan sosial.










Maka tak heran perusahaan perusahaan terutama untuk sektor marketing, produksi, administrasi
dan banyak yang lainnya lebih memilih merekrut wanita. Ini bukanlah konspirasi global
dari negara negara maju, namun hanya pilihan yang diambil dari prospek yang sedang trend
di masyarakat global oleh para pemilik bisnis tersebut, yang akhirnya mempengaruhi
kebijakan kebijakan suatu negara, karena kebanyakan negara bergantung pada investasi
para pebisnis yang mayoritas berasal dari negara maju. Maka kampanye feminisasi pun didengungkan
untuk motif ekonomi, dengan slogan "cantik itu indah" , "wanita itu spesial"
"pink world" dan sebagainya yang lagi trend pada masa sekarang.

Akhirnya sampai juga di kantor, sperti aktifitas biasa diluar pekerjaan 'para wanita'
membicarakan fashion yang mana aku tidak bisa klik dengan obrolan tersebut, akhirnya
hanya anton lah satu satunya temanku ngobrol untuk urusan laki2.
"gimana kabarnya bro?" sapaku ke anton
"ya kelihatannya gimana lho, km sendiri kok kelihatannya lesu" seru anton
"yah lagi banyak pikiran bro" jawabku
"take easy, hidup ini sekali nikmati aja" anton membalas
"gimana menurut lo, kok sekarang tambah banyak banci ya" aku membuka topik
"yah namanya arus jaman bro, santai aja, yg penting gak usah ikutan kalo ga cocok" tukasnya
"padahal waktu masih kuliah dulu, 10 tahun lalu gak kayak gini deh" lanjutku
"sebenarnya dulu sudah mulai, lo aja yg ga tau, sejak trend androgyny dianggap wajar
meski masyarakat luas belum menerimanya, trus maraknya pernikahan sejenis yg legal
trus penggemar crossplay cowo yg memerankan cewe, ditambah lagi kurikulum dan sistem
pendidikan yang menekankan sisi kognitif yang cenderung feminin, contohnya
nilai evaluasi dan proses belajar lebih berpihak pada yang rajin, nurut, tapi bukan
pada kreatifitas, lha itu khan bakatnya cewe" anton menjelaskan
"ooo makanya cewe lebih unggul secara akademik ya sekarang ini, trus fasilitas publik
juga lebih menguntungkan cewe, mulai dari bis khusus wanita, parkir khusus wanita dan
lain lain, disamping itu fasilitas transportasi umum jauh lebih aman dari dulu, maka
wanita lebih aman dan nyaman memakainya, bisa tampil cantik kemana mana tanpa rasa takut
 dan was was, memakai baju yg feminin ga ribet di tempat umum, gak kayak dulu yang pada
pake celana karena takkut ga lincah waktu aktifitas, karena fasilitas publik tidak
mendukung" balasku
"tuh kamu tau, ya udah santai aja bro, aku lanjut kerja ya "jawab anton sambil penutup
pembicaraan.




Usai ngobrol dengan anton, aku pindah ke tempat para "wanita" ngumpul, karena spertinya
mereka sedang membicarakan hal yang seru.
"hay ladies" aku sapa mereka
"hai juga cowo!!" sahut mereka bersamaan.
"lagi ngobrolin apa nih kayaknya seru banget"
"ya elah, gak update ya nih orang, lusa hari jumat kan hari kartini, its kebaya time" jwab aris
"iya nih gak gaul nih masbro, kita lagi pilih2 kebaya di katalog nih salon" lanjut nathan
"wah sory, aku gak tau, kan ga ikutan make kebaya" balasku
"kebaya kan simbol pakaian negara kita, kasian deh gak pernah pake haha" kata deva
"oke2 aku nyerah nih, susah lawan kalian para cowo cantik" pungkasku.

Mendengar hari kartini aku jadi teringat kalo sebentar lagi yaitu tanggal 25 april adalah
hari ulang tahunku, tepat yang ke 30, duh tambah tua aja nih batinku. Ah ambil motto
si anton aja lah, "santai aja bro".

Keesokan harinya para "ladies" terlihat sangat sibuk, bukan sibuk karena kerjaan
tapi sibuk karena keburu buru reservasi untuk salon tempat sewa kebaya dan mae up.
aku bengong melihat tingkah mereka, yang cewe tulen kayak si desi, risa, inggrit dan
amel aja gak repot repot amat.
"Plak!" sebuah tepukan mendarat di punggungku, aku menoleh ke belakang.
"eh pak joni, gimana pak gak ikut repot nyari salon?"tanyaku, ternyata joni, branch managerku
"gak perlu, untuk kebaya aku udah beli dan  nanti yg make up in istri" jawab joni.
"oo gitu ya pak, enak ya"kataku
"ya makanya buruan nikah, keburu telat lho hehe" sindir joni
"ya kalo ada calon dan dananya mau pak" batinku.








"woi ndra, ntar kita pulang bareng ya!"seru deni
"ngapain?" tanyaku
"ikut aku ke salon, aku mau milih kebaya, ada koleksi baru yg ga ada di katalog" jawabnya
"ok deh, jangan lama ya" aku menyanggupi
"sip bro" kata deni sambil ngeloyor pergi.

Sepulang kantor aku pulang bareng sama deni naik taksi, kebetulan arah ke salon dan
arah rumah kami masing2 satu arah. Tak lama sampailah kami di salon tujuan, yaitu salon
violet, disitu ternyata sudah ramai pengunjung yang mau menyewa kebaya, si deni langsung
bergegas menuju penjaga salonnya, dia mau mencoba kebaya yang akan dipesannya. Lama juga
pikirku, sambil menunggu deni, aku cuci mata sambil lihat lihat sekeliling dan koleksi
kebaya salon tsb. Dari kejauhan nampak sosok yang kayaknya aku kenal lama,
Oh ya ternyata si agus, temanku kuliah dulu. Ternyata dia masih seperti dulu, penampilannya
dandy dan elegan. "Syukurlah" batinku, dia tidak ikutan trend feminin,
tapi ngapain dia ke salon ya, tanyaku dalam hati.
Tak menunggu lama kusamperin agus sambil menepuk pundaknya.
"hai bro" panggilku.
"eh iya, mmm kamu andra kan temen kuliah di ekonomi dulu?" jawabnya dg heran
"ah elaah, agak lupa nih masbro, ngapain di salon? nganter siapa" tanyaku
"rrr mau nyari kebaya buatku sendiri, buat besok" katanya sambil berbisik
"hah! kamu ikutan kartinian juga? udah bosen jadi cowo?" tanyaku kaget
"ngga gitu bro, kan elo tau dari dulu gua suka fashion, fashion cewe itu asyik lho,
 gak ngebosenin, fashion is art men, mumpung ada momen tampil hehe" jelasnya.
"ah terselah elo lah" kataku
"ok bro, eh aku hunting kebaya dulu ya, sebelum kehabisan, jgn lupa kontak, nomerku
yang dulu masih" kata agus sambil pergi ke etalase.


"gimana? cantik gak" kata deni mendatangiku sudah mengenakan kebaya.
"yup lo cakep kalo pake kebaya itu" sambutku
"oke, yuk langsung pulang" kata deni
"lho gak dilepas dulu kebayanya" cegahku
"tenang aja. kan udah kupesan buat besok, untuk make upnya aku bisa sendiri, yuk capcus" deni menyahut.

Uh Sampai juga di kosku, capek banget nganterin si deni ke salon tadi,  aku heran kok orang itu
pada suka pake kebaya, padahal pake itu kan ribet, apalagi roknya ketat banget, susah gerak
tapi emang sih yang namanya kebaya itu kesannya elegan dan anggun, cuman yang tak habis pikir
kenapa si deni yang dulu macho kok sekarang jadi feminin sejak ikut trend feminisasi, entahlah
kalo dipikir pikir bakal gak ada habisnya.

1 komentar:

Akhir Zaman mengatakan...

Bertobatlah dari dosa crossdresser!!!
Islam
Di dalam etika Islam, seorang laki-laki menggunakan pakaian wanita atau sebaliknya seorang wanita menggunakan pakaian laki-laki adalah perkara yang dilarang. Hal ini berdasarkan kutipan:

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الرجل يلبس لبسة المرأة والمرأة تلبس لبسة الرجل "Rasulullah SAW melaknat lelaki yang berpakaian wanita dan wanita yang berpakaian laki-laki". (HR. Abu Daud, An-Nasai, Ahmad, dan Ibnu Hibban Diriwayatkan dari Abu Hurairah)[1]
Sebagaimana yang telah diketahui secara umum, aurat yang harus ditutup oleh laki-laki berbeda dengan dan wanita yang harus mengenakan pakaian yang menutup aurat secara sempurna.[2] Larangan menyerupai lawan jenis ini tidak terbatas pada pakaiannya saja namun mencakup sikap, gaya bicara dan jalannya.[3]

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم التمشبهين من الرجال بالنساء والتشبهات من النساء بالرجال "Allah melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari, Diriwayatkan dari Ibnu Abbas).
Tujuan pelarangan tersebut adalah sebagai penjagaan fitrah, kehormatan (muruah), dan sebagai bentuk hikmah.

Yahudi
Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, Allahmu.
—Ulangan 22:5
Source : Wikipedia

Posting Komentar