Kamis, 01 Agustus 2013

Putaran Zaman (Part 1: Opening Curtain)

Alarmku berdering, dengan rasa malas kugapai jam meja itu dengan mata yang masih belum bisa kubuka lebar aku melihat masih jam 5 pagi, akh masih pagi pikirku, masih bisa tidur bentar lagi, aku melanjutkan tidurku lagi, melanjutkan mimpiku tadi, mimpi promosi jabatan di kantor yang telah lama kudambakan dengan loyalitas dan kinerja yang sudah terbukti dan diakui rekan rekanku, namun entah pihak manajemen sepertinya mereka sengaja atau tidak mau tahu akan kemampuanku setelah sekian lama.

Aku terlelap dalam khayalan dan mimpi dalam tidurku, tak terasa sinar mentari menerpa pipiku dengan lembut yang pada akhirnya menggapai kelopak mataku, silaunya sinar mentari membangunkanku kembali, dan sekejap aku melihat jam lagi "hah sudah jam 7 kurang sepuluh menit, padahal harus berangkat jam 7 tet"
Untung saja sebagai cowo kita bisa menyiapkan diri dengan cepat, tinggal gosok gigi, cuci muka dan mengguyur tubuh secukupnya langsung pakai baju, cukup 5 menit an.

Dengan berlari aku menuju stasiun MRT (mass rapid Transport) tak kupedulikan lalu lalang wanita wanita cantik yang sedang berjalan di sekitarku, yah beginilah tahun 2023 dimana kecantikan itu merupakan hal yang biasa karena dukungan teknologi kedokteran, trend fashion dan make up sangat pesat perkembangannya, meski kecantikan pada masa sekarang sangat menunjang karir dan sosial. Kecantikan sudah nyaris menjadi kebutuhan hampir semua orang. Untunglah di kotaku ini, yang mana salah satu kota besar di indonesia, MRT sudah dibangun sejak 2017, tiap lima menit sekali bisa mengangkut penumpang disetiap stasiun yang dilaluinya, Meski demikian tetap saja harus berdesak desakan, bagiku tidak masalah untuk berdesak desakan toh mayoritas penumpangnya adalah wanita, entah wanita tulen ataupun bukan.





Mayoritas pekerja di perkantoran jaman sekarang adalah wanita, apalagi semenjak kampanye kesetaraan gender yang mengglobal di semua lini kehidupan, terutama di sektor publik, administrasi, keuangan, promosi, customer service, layanan masyarakat dan masih banyak lagi, karena karakter pembawaan wanita sangat dibutuhkan dan teruji untuk sektor sektor tersebut, sedangkan pekerja pria di sektor pertambangan, engineering, konstruksi dan sektor yg membutuhkan kekuatan dan beresiko. Maka tak heran kalau di kota kota yang banyak ditemui adalah para wanita, sektor pekerjaan untuk wanita lebih luas dan lebih aman, hal ini menyebabkan trend feminisasi, dimana banyak para pria meruibah penampilan sebagai wanita untuk bisa bekerja di sektor pekerjaan wanita yang mana lebih banyak pilihan, terjamin dan lebih aman, didukung oleh kemajuan kosmetik, teknologi fashion dan faktor mindset pendidikan formal yang lebih condong untuk membentuk karakter SDM yang feminin, ditambah lagi menjadi feminin pada zaman sekarang lebih banyak fasilitas dan lebih banyak kesempatan untuk mengekspresikan diri. Jadi pada jaman sekarang jaman sampai tertipu dengan para wanita2 cantik yang berseliweran dijalan, karena sebenarnya jumlah pekerja wanita dan pria di perkantoran cukup berimbang tapi banyak pria yang tampil sebagai wanita karena pekerjaan, di jaman dimana pria dan wanita dianggap sama dan setara, laki laki tampil sebagai wanita tidaklah tabu atau turun derajat, karena jaman sekarang derajat orang dinilai dari seberapa dia kaya atau seberapa uang yang bisa dihasilkannya




Namaku Andra, aku bekerja di perusahaan pembiayaan (leasing) sudah cukup lama, sekitar 7 tahun an, namun karirku agak seret entah kenapa, padahal sumbangsihku ke perusahaan tidak bisa dibilang kecil, dan angkatan masukku sama dan dari jalur yang sama dengan Branch managerku sekarang ini. Branch managerku bisa dibilang mempunyai karir seperti pada umumnya, Namanya Joni tapi sejak 4 tahun lalu dia tampil sebagai wanita, meski sudah beristri, istrinya tidak mempermasalahkan keputusan Joni, karena hampir semua teman pria sekantorku sebanyak 8 orang tampil sebagai wanita semua, praktis hanya aku dan anton saja yang masih tampil sebagai pria, terakhir si deni yang akhirnya memutuskan untuk tampil feminin. Mereka selalu tampil modis dan cantik, memakai blouse kantoran yang girlie dan rok span diatas lutut, rambut panjang terurai, make up kayak mau ke pesta, blush on, bulu mata palsu sudah seperti menjadi keharusan, ada juga yang pakai hijab, tergantung mana yang mereka anggap penampilan paling cantik. Tiap harinya yang mereka bicarakan tak jauh dari fashion, mix and match baju, salon mana yang lagi promosi, butik2 yang lagi diskon dan lain lain.



Pagi itu aku ngobrol sama deni, yang baru 3 bulanan tampil sebagai wanita, dia tampil cantik dengan blouse dari silk dengan kerah berumbai dipadankan dengan rok span hitam dan high heel warna putih, rambutnya lurus panjang sepunggung, penampilannya seperti bintang drama korea, aku membuka omongan
 "cantik bener kamu pagi ini", dia menjewabnya "biasa aja kali, emang kemarin2 gak cantik apa", aku tanya "asyik gak nih jadi cewe?" "ya asyik dong, bisa pake baju apa aja" jawabnya sambil senyum, lalu pembicaraan pun berlanjut tentang keputusannya berubah sebagai wanita, dia memilih tampil feminin karena faktor utamanya adalah pekerjaan, dia menilai sektor keuangan yg menjadi pekerjaan kami karakter feminin sangat dibutuhkan untuk berhadapan dengan para customer, para customer lebih respek dan senang kalau berhadapan dengan officer yang tampil cantik dan feminin karena terkesan lebih sopan, lembut dan menghargai, entah itu customer wanita ataupun pria, dalam hal untuk menawarkan proposal kredit ataupun penagihan " pokoknya sangat berbeda lah hasilnya, aku sudah mencoba dan membuktikannya "" tambah deni. "tapi kan tampil cewe ribet dan perlu biaya banyak, mulai dari baju, kosmetik, perawatan salon dll" balasku, "kamu sih gak tau, kan pelaku bisnis kecantikan semakin banyak karena prospeknya bagus, maka persaingannya ketat dan akhirnya berimbas pada harga, masak orang ekonomi tidak tau sich " deni tak mau kalah "lagian biaya feminisasiku, cangkok rambut, laser bulu bulu dan facial feminization dapat plafon pembiayaan dari kantor, enak khan? ini mau tambah implant payudara juga" tambahnya,  aku tanya lagi "trus pacarmu gimana? setuju gak kamu jadi cewe?" "ooh itu, tenang saja, kan ini demi pekerjaan, dan cuma tampilan luar, yang penting dari hati tetepa saling mencintai kan?" jawab deni santai , ,"ooo" aku hanya bisa geleng geleng kepala mendengar pendapat temanku ini.

Tak terasa hari semakin gelap, kulempar tasku ke kasur, kunyalakan televisi untuk melihat berita terbaru sore ini, inilah rutinitasku tiap hari, trayeknya kantor dan kos tiap hari atau kadang ke bioskop atau mall kalo akhir pekan, bosan pastinya selama bertahun tahun melakukan hal yang sama hampir tiap hari, tapi mau apa lagi, sudah dari bagian tuntutan hidup, pikiranku mulai kemana mana, mulai dari usiaku yang mendekati 30 tahun, yang sudah menghitung hari, jadi usia kepala tiga, saudara saudara ku sering menanyakan kapan aku menikah, sampai percakapan dengan si deni tadi pagi, ah cuek saja batinku, waktulah yang akan menentukan nantinya.

Kulihat berita sore ini, hampir sama dengan yang kemarin kemarin, tak jauh dari tema demonstrasi dari para aktifis aktifis keagamaan yang menentang undang undang pernikahan baru yang akan ditetapkan di Indonesia, hampir semua Negara Demokrasi yang berafiliasi dengan Amerika Serikat sudah mengesahkan legalitas pernikahan sejenis, menurutku mungkin karena desakan barat DPR kita mau membuat undang undang seperti undang undang mereka, padahal Indonesia adalah negara beragama, dimana tidak ada Agama agama yg diakui di Indonesia membolehkan Pernikahan sesama jenis. Hari ini Presiden, DPR dan perwakilan tokoh agama telah diundang dari minggu kemarin untuk menetapkan Undang undang pernikahan baru yang akan ditetapkan hari ini, Seperti perundingan biasanya, banyak debat dan interupsi, jadi malas aku mengikutinya, mending tidur saja lah biar besok gak capek.

Seperti pagi pagi sebelumnya aku dibangunkan oleh alarm jam mejaku, aku gak mau kesiangan lagi, aku langsung duduk untuk memulihkan kesadaranku, kunyalakan televisi agar aku tidak ngantuk lagi, Berita pagi itu membahas keputusan Presiden tentang hasil penetapan Undang undang baru yang baru saja di sahkan tadi malam lewat Musyawarah, aku kurang bisa menyimak dengan detail, tapi aku bisa menangap inti dari Undang undang pernikahan yang baru yaitu Pernikahan hanya diperbolehkan antara Pria dan wanita, yang disebut pria dan wanita disini adalah yang dibuktikan dengan kartu identitas penduduknya (KTP), Seorang pria atau wanita bisa mengganti identitas kelaminnya di KTP tanpa harus ada operasi perubahan alat genital, namun harus ada surat keterangan dari psikiater, surat pengantar dari RT,RW,Kelurahan,Kecamatan dan disahkan Negara lewat Dinas Kependudukan, identitas kelamin KTP bisa berubah, tapi tidak untuk akta kelahiran. Jadi menurutku KTP itu jadi kayak STNK yng bisa diubah ubah datanya , sedangkan akta kelahiran kayak BPKB yang mencantumkan data bawaan sejak awal diproduksi. Hmm semakin aneh aja aturan di dunia ini, tapi aku gak begitu peduli, yang penting hidupku terus berlanjut.

*Bersambung*

1 komentar:

Akhir Zaman mengatakan...

Bertobatlah dari dosa crossdresser!!!
Islam
Di dalam etika Islam, seorang laki-laki menggunakan pakaian wanita atau sebaliknya seorang wanita menggunakan pakaian laki-laki adalah perkara yang dilarang. Hal ini berdasarkan kutipan:

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الرجل يلبس لبسة المرأة والمرأة تلبس لبسة الرجل "Rasulullah SAW melaknat lelaki yang berpakaian wanita dan wanita yang berpakaian laki-laki". (HR. Abu Daud, An-Nasai, Ahmad, dan Ibnu Hibban Diriwayatkan dari Abu Hurairah)[1]
Sebagaimana yang telah diketahui secara umum, aurat yang harus ditutup oleh laki-laki berbeda dengan dan wanita yang harus mengenakan pakaian yang menutup aurat secara sempurna.[2] Larangan menyerupai lawan jenis ini tidak terbatas pada pakaiannya saja namun mencakup sikap, gaya bicara dan jalannya.[3]

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم التمشبهين من الرجال بالنساء والتشبهات من النساء بالرجال "Allah melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari, Diriwayatkan dari Ibnu Abbas).
Tujuan pelarangan tersebut adalah sebagai penjagaan fitrah, kehormatan (muruah), dan sebagai bentuk hikmah.

Yahudi
Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, Allahmu.
—Ulangan 22:5
Source : Wikipedia

Posting Komentar