Semenjak bertemu arya dan tommy, aku jadi
semakin sering main ke rumah arya, rasanya seperti kembali ke masa muda dulu.
Ada teman untuk ngobrol dan bercanda, sekaligus melepaskan stress akibat
rutinitas sehari hari. Tommy juga semakin dekat denganku, aku sering datang
sejak pagi ke rumah arya untuk membuatkan mereka sarapan juga untuk mengantar
tommy ke sekolah TK, itung itung membantu arya juga, karena kegiatan arya tiap
harinya sangat sibuk, sebagai konsekuensi seorang komisaris di perusahaan gas
nasional. Sedangkan jadwalku terhitung cukup longgar karena waktu kerjaku
sebagai kepala cabang bagian pemasaran cukup fleksibel, karena aku cukup
mengontrol anak buah atau menemui client cliet kelas kakap yang waktunya tidak
selalu jam kerja reguler.
Selain mengantar tommy ke sekolah aku juga
sering mengajaknya jalan jalan, untuk sekedar hang out, belanja atau makan.
Semenjak sering bersama tommy, aku perlahan mengubah penampilanku, jika dulu
ketika sering bareng nancy dan dian aku sering memakai pakaian yang seksi,
seperti mini dress, rok mini, tank top, dan pakaian yang agak terbuka lainnya,
sekarang aku lebih suka memakai pakaian yang lebih anggun, dress yang lebih
tertutup, rok yang selalu dibawah lutut, dan blouse yang belahan dadanya tidak
terlalu ke bawah. Aku menjaga agar tommy tidak berpikiran aneh aneh akibat belum
saatnya disuguhi pemandangan yang hanya untuk orang dewasa.
Semakin lama aku semakin akrab dengan
tommy, sampai suatu saat dia ingin aku tinggal bersama di rumah arya. Aku
sebenarnya suka jika harus tinggal serumah dengan mereka, namun aku khawatir pandangan
tetangga sekitar, aku takut dikiranya ada wanita menginap di rumah laki laki
tanpa status hubungan yang jelas. Arya mendukung tommy untuk aku ikut tinggal
serumah bersama mereka. Arya berpendapat, hal itu tidak masalah karena
identitasku masih terdata sebagai seorang pria, jadi tidak ada hukum negara
atau norma sosial yang dilanggar karena sama sama pria nya.
Setelah kurenungkan beberapa hari, aku
pikir masuk akal juga pendapat arya dan akhirnya kusanggupi permintaan tommy.
Mulai awal bulan itu aku pindah dari homestay ke rumah arya. Meski demikian aku
masih sering hang out dengan nancy dan dian, kadang mereka juga main ke rumah
arya. Semenjak tinggal di rumah arya, kesibukanku jadi bertambah karena harus
bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan, belanja keperluan dapur, bersih
bersih rumah dan lain lain karena kami tidak mau mempekerjakan pembantu karena
dengan tanpa adanya pembantu, hubungan antar anggota keluarga jadi lebih erat.
Tommy menjadi semakin erat hubungannya
denganku, terlihat seperti hubungan antara ibu dan anak. Aku membantu
mengajarinya baca tulis, menggambar dan mewarnai. Setiap pagi dan sore aku yang
memandikan tommy, karena tommy belum
bisa mandi sendiri. Suatu hari tommy memintaku untuk ikut mandi juga dengan
dia, tapi aku menolaknya karena aku takut dia mikir macem macem ketika lihat tubuhku.
namun tommy tetap memaksa bahkan menarik rokku sampai terjatuh kebawah dan
celana dalamku kelihatan. Kulihat mata tommy, tidak nampak di pandangannya
seperti pandangan aneh atau macam macam ketika dia melihatku sudah tidak
memakai bawahan rok, karena sudah terjatuh, akhirnya kupikir tak apalah untuk mengiyakan
keinginan tommy untuk mandi bersama.
Kulepaskan satu persatu pakaian yang menempel di tubuhku, mulai kaos, bra dan terakhir
celana dalamku.
Hal yang tak terduga terjadi, tiba tiba
tommy bertanya kepadaku
"tante, kok aneh ya, dada tante besar
seperti punya mama tapi kok punya burung seperti papa?"
aku terdiam sesaat, memikirkan jawaban
yang tepat agar dia tidak berpikir macam macam
"err, gini sayang, dulu sejak kecil
kan tante bercita cita ingin menjadi seorang ibu,
padahal tante kan anak laki laki"
jawabku agak terbata bata
"kenapa ingin jadi ibu tante?"
tommy bertanya lagi
"pernah ga tommy dengar dari bu guru
kalo surga di telapak kaki ibu?"aku balas bertanya
"iya pernah tante"jawab tommy
"itulah tommy sayang, ibu itu manusia
yang mulia dan jaminan surga, tante mau
dipermudah masuk surga" aku menambahi
"dan ibu itu pastinya seorang wanita,
makanya tante harus jadi wanita dulu" kelitku
"oo gitu ya tante" gumam tommy
dengan lugunya
"tommy juga ingin masuk surga juga,
jadi tommy bisa jadi ibu juga dong tante?"
"ya nanti kalo sudah gede aja, itupun
kalo tommy mau pakai rok kayak tante, tommy gak malu?"
"kenapa malu tante? kan sama sama
pakaian, cuma beda jumlah lubang untuk kaki aja"
"celana lubangnya ada dua , kalau rok
cuma satu"tommy menambahi
cerdas juga si tommy pikirku
"ya terserah tommy deh, yang penting
tommy jadi anak baik" aku berusaha
menutup pembicaraan agar tidak lama lama
di kamar mandi
"kan tante tadi katanya pengen jadi
ibu, gimana kalau jadi ibu tommy?" tommy masih bertanya.
sungguh aku kaget mendengar pertanyaan
dari tommy, tapi kupikir ini cuma pertanyaan dari
anak kecil yang tidak perlu dipikir
serius, dan akhirnya kujawab:
"ya tergantung papa arya juga
tommy"
tommy kemudian dengan tersenyum keluar
kamar mandi setelah kukeringkan tubuhnya dengan handuk.
Suatu malam, pintu depan rumah diketuk
oleh seseorang. Kudatangi dan kubukakan pintu itu. Tamu itu memperkenalkan
diri, namanya Pak Pudji, dia ketua RT di lingkungan setempat. Dia ingin menemui
arya, ingin menyampaikan beberapa hal yang sekiranya harus segera disampaikan.
Kemudian aku memanggil arya dan akhirnya kami bertiga berbincang bincang. Inti
dari pembicaraan itu adalah, keberadaanku disitu mendapat persepsi negatif dari
warga sekitar karena aku dan arya terlihat seperti pasangan pria wanita yang
serumah tanpa ikatan. Arya menjelaskan bahwa aku masih terdata sebagai seorang
pria jadi tidak perlu dipermasalahkan. Namun pak pudji bersikeras hal itu tidak
bias jadi alasan yang tepat karena meski aku ber identitas pria, tapi
penampilanku wanita dan sudah tidak bias dibedakan dengan wanita tulen pada
umumnya, jadi aku dianggap adalah wanita oleh semua warga. Akhirnya pak pudji
menawarkan win win solution, dia menyarankan agar aku menikah dengan arya dan
mengganti identitas genderku dulu. Hal itu tidak sulit untuk jaman sekarang apalagi
didukung penampilanku yang sangat feminin.
tiba tiba tommy datang dan bertanya
"siapa yang mau nikah pa?"
"papamu dengan tante andra
tommy" pak pudji langsung menjawabnya.
5 komentar:
semakin penasaran sama lanjutannya
Unknown2 Februari 2014 06.34
Sis, cerita dikembangkan ke tommy ingin menjadi perempuan (crossdresser) seperti calon ibunya.. Perkembangan & pembelajaran tommy menjadi feminim dan masuk sekolah perempuan ^^ lebih seru lgi ceritanya
bagus juga masukan sis, akan saya pertimbangkan, tq
salam cdress :)
cerita yang menarik
Posting Komentar